JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Turut Prihatin Terhadap Penyakit LSD, Mahasiswa UBY Datangi Peternak Sapi di Desa Lampar Boyolali

mahasiswa Universitas Boyolali (UBY) atas munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang ternak sapi. Mereka pun menggelar penyuluhan kepada para peternak di Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Boyolali. Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Keprihatinan ditunjukkan para mahasiswa Universitas Boyolali (UBY) atas munculnya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang ternak sapi. Mereka pun menggelar penyuluhan kepada para peternak di Desa Lampar, Kecamatan Tamansari.

Salah satu mahasiswa, Cheriil Leona mengatakan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan cara mengumpulkan para peternak sapi di rumah salah satu warga. Utamanya terkait upaya pencegahan dan penularan penyakit LSD.

“Mahasiswa juga mendatangi warga secara door to door ke warga yang memiliki ternak sapi. Diharapkan, cara ini bisa memberikan pengetahuan dan rasa aman serta nyaman para peternak,” kata Cheriil, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga :  Pemkab Boyolali Segera Rehab Ruas Jalan di Lereng Merapi yang Rusak Parah

Dijelaskan, kegiatan penyuluhan ini bersamaan dengan agenda KKN di Kecamatan Tamansari. Dimana salah satu program mahasiswa adalah memberikan penyuluhan hewan ternak terkait dengan munculnya penyakit LSD yang menimpa ternak sapi.

Tim juga melibatkan petugas desa dari mulai kepala desa, kepala dusun, ketua RT dan Rw sampai pada mantri hewan yang ada di Desa Lampar. Melalui upaya bersama ini maka diharapkan upaya yang dilakukan bisa lebih maksimal.

Baca Juga :  Relawan Bolone Master Gelar Deklarasi, Usung Mas Dokter untuk Maju Pilbup Boyolali 2024

Andi, mahasiswa lainnya menambahkan, virus pox yang memicu LSD dapat menular ke ternak sapi lainnya selain disebabkan lalat, juga melalui minum susu sapi induknya yang telah terjangkit penyakit LSD. Penyait ini ditandai dengan demam dan munculnya benjolan – benjolan pada tubuh sapi.

“Dalam sejarahnya penyakit LSD ini muncul pertama di Zambia pada tahun 1929. Kemudian menyebar hingga Timur Tengah dan Asia,” tutupnya. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com