Beranda Umum People Pleaser, Istilah Gaul yang Sedang Viral di Media Sosial

People Pleaser, Istilah Gaul yang Sedang Viral di Media Sosial

Ilustrasi sahabat sedang bercanda. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM — Istilah gaul atau kata people pleaser tengah viral di media sosial. Lantas apakah people pleaser itu?

Merujuk kamus Cambridge, people pleaser mengacu pada istilah untuk seseorang yang sangat peduli dengan perasaan orang lain terhadap dirinya. Atau selalu ingin kerabat atau saudara terdekat menerima seluruh perbuatan atau bantuannya.

Ia akan sigap membantu dan bersikap baik hati ketika ada siapa saja yang kesusahan. Hal ini tentu tidak terdengar buruk, tetapi apabila dilakukan berulang kali akan menimbulkan dampak emosional.

Seorang terapis di Oregon, Erika Myers yang dilansir dari Healthline, menyatakan bahwa selalu menyenangkan orang lain dapat menyebabkan masalah psikologis. Dorongan untuk membuat orang lain suka dapat merusak diri-sendiri.

Hal ini berpotensi membiarkan keinginan orang lain terkabul terlebih dahulu daripada kebutuhan diri sendiri. People pleasure juga bisa membuang energi dan waktu demi rasa senang orang terkasih.

Tanda-tanda People Pleaser

Dilansir dari WebMD, ada sejumlah gejala orang-orang yang mengalami people pleaser, antara lain:

1. Setuju dengan Semua Keputusan

Pada umumnya, seorang people pleaser akan bersikap sopan dan serius mendengarkan obrolan. Ketika bermusyawarah, dia akan berupaya mengatakan ‘iya’ atau ‘sepakat’ karena takut menyakiti perasaan lawan bicara.

2. Meminta Maaf Meskipun Tak Salah

Tanda-tanda people pleaser yang sering terlihat selanjutnya ialah seolah-seolah seluruh kesalahan menjadi tanggung jawabnya. Walaupun sebuah kesalahan bukan perbuatannya, dia tidak ragu untuk memohon maaf.

3. Tak Kuasa Berkata Tidak

Dia akan kesulitan berkata tidak atau menolak permintaan bantuan. Beberapa orang justru memanfaatkan hal ini sehingga seorang people pleaser kerap dipermainkan.

4. Mengubah Kepribadian Tergantung Lingkungan

Demi menjaga citra yang baik, seseorang akan mengubah perilaku tergantung dengan siapa dia berbicara. Tujuannya untuk menghindari konflik dan menyesuaikan diri secara sosial.

5. Harga Diri Tergantung Penilaian Orang Lain

Tanda-tanda people pleaser yang mudah dikenali berikutnya ialah membutuhkan validasi dari orang lain. Cara pandang teman atau pasangan termasuk kata-kata pujian bisa meningkatkan rasa percaya dirinya.

Baca Juga :  Polisi Tembak Pelajar SMK di Semarang, LBH Kesulitan Beri Pendampingan, Ini Masalahnya

Penyebab People Pleaser
Tidak ada penyebab tunggal kecenderungan seseorang bersikap ingin menyenangkan orang lain. Terdapat kombinasi beberapa faktor yang menjadi pemicunya menurut Healthline, diantaranya:

1. Trauma Masa Lalu

Perilaku menyenangkan orang lain terkadang timbul akibat respon rasa takut terhadap pengalaman masa lalu. Korban pelecehan atau kekerasan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain demi meraih rasa aman.

2. Rendah Diri

Penyebab people pleaser selanjutnya ialah memiliki persoalan harga diri begitu rendah. Biasanya seseorang sangat khawatir dengan identitas diri-sendiri dan sering tidak pede.

3. Takut akan Penolakan

Orang yang mengalami people pleasing juga sangat menghindari kritikan dan hukuman. Dia akan berusaha meminimalisir kesalahan demi rasa senang dari orang lain.

Dampak Menjadi People Pleaser
Setelah mengetahui apa arti people pleaser, berikut efek negatif yang ditimbulkan dari kebiasaan menyenangkan orang lain.

1. Kurang Peduli dengan Diri-sendiri

Terus-menerus melayani orang lain dan mengabaikan diri-sendiri tak hanya berdampak pada kesehatan fisik. Namun, kesehatan mental juga akan menghadapi tekanan luar biasa.

2. Potensi Memendam Kebencian

Dampak menjadi people pleaser yang tak kalah berbahaya ialah potensi timbulnya konflik di kemudian hari. Mungkin saat ini Anda mampu memendam amarah terhadap perlakuan tidak adil dari orang lain. Apabila dibiarkan terus menumpuk, ledakan emosi bisa saja terjadi.

3. Tidak Memiliki Waktu Menyenangkan Diri

Kegiatan menyenangkan diri (me time) harus dilakukan supaya pikiran kembali fresh usai rutinitas sehari-hari. Sayangnya, alih-alih memikirkan diri-sendiri, seorang people pleaser justru rela dibuat semakin stres oleh orang lain.

Cara Mengatasi People Pleaser

Memang tak mudah untuk mematahkan pola kebiasaan menyenangkan orang lain. Meski begitu, bukanlah hal mustahil untuk mengurangi perilaku ini. Situs Healthline, memberikan tips menangani people pleaser yang bisa dicoba, yaitu:

Baca Juga :  Polisi Tembak Pelajar SMK di Semarang, LBH Kesulitan Beri Pendampingan, Ini Masalahnya

1. Tunjukkan Kebaikan dengan Bersungguh-sungguh

Sebelum menawarkan bantuan, pertimbangkan tindakan tersebut mempengaruhi perasaan Anda. Lakukan kebaikan hanya karena Anda berniat, bukan sekadar menyenangkan orang lain.

2. Berlatih Mengutamakan Diri-sendiri

Cara mengatasi people pleaser yang kedua ialah mencoba menempatkan kebutuhan diri-sendiri sebagai prioritas. Hal itu bukanlah tindakan egois, tetapi sehat dan wajar.

3. Belajar Menetapkan Batasan

Mengembangkan batasan-batasan supaya tidak tergoda untuk ikut campur tangan dengan urusan orang lain harus segera dilaksanakan. Perhatikan apakah Anda memiliki tenaga dan waktu untuk melakukannya.

4. Membantu Hanya Jika Diminta

Cara mengatasi people pleaser yang bisa dipraktikkan selanjutnya adalah jangan pernah menawarkan pertolongan sebelum diminta. Daripada memberikan solusi dan melaksanakannya sendiri, lebih baik pasang telinga untuk mendengarkan. Lantaran hal itu juga wujud dari kepedulian.

5. Konsultasi ke Psikolog

Apabila kebiasaan menyenangkan orang lain sudah mengganggu aktivitas dan menimbulkan perasaan tidak nyaman, jangan ragu berkunjung ke terapis. Seorang pakar psikologi akan mengeksplorasi dan memberikan strategi penanganannya.

Demikian penjelasan apa arti people pleaser dalam ilmu psikologi. Serta tanda-tanda, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Berlatihlah untuk menyayangi diri-sendiri terlebih dahulu dibandingkan orang lain. Semoga bermanfaat.

www.tempo.co