SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam rangka memperingati satu abad Nahdatul Ulama (NU), puluhan warga kampung Karang, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menggelar acara syukuran (kenduri) dan bersih-bersih sendang serta menanam pohon.
Acara yang dilakukan di salah satu sumber mata air bernama sendang Gemuling dihadiri puluhan warga dan sesepoh (tokoh) desa serta pemuda Ansor, Banser, pengurus NU.
Endro Supriyadi selaku ketua GP Ansor Sragen menyampaikan bahwa kehadirannya bersama warga setempat untuk memperingati 1 abad Nu dan menjaga sumber mata air.
“Kita GP Ansor Banser bersama masyarakat karang gading memperingati 1 abad Nahdatul ulama dengan kegiatan menjaga lingkungan, bersih bersih sumber mata air dan penanaman pohon, harapan kita peringatan 1 abad ini sampai dengan aksi aksi real terutama agenda keagamaan juga agenda menjaga kelestarian lingkungan,” kata Endro, Minggu 5 Februari 2023.
Selain itu Endro juga mengatakan bahwa ia kaget akan antusias warga kampung karang kompak gotong royong mengikuti acara yang dilakukan di sendnag gemuling salah satu sumber mata air bersejarah di kampung tersebut.
“Luar biasa warga sanagt kompak, sejak pagi warga membersihkan jalur ini dan membersihkan sumber mata air dan penanaman pohon sangat kompak baik pemuda, orang tua dan anak anak guyub rukun ikut menjaga dan melestarikan peningalan nenek moyong,” jelasnya.
Endro juga berharap pada seluruh generasi muda, agar terus menjaga dan melestarikan potensi desa dan peningalan leluhur.
“Apapun sumber mata air ini menjadi pusat menjaga keberlangsungan kehidupan dan keberadaban, dulu sebelum ada sumber sumur modern tempat sumber mata air ini menjadi pusat masyarakat bertemu dan berkumpul saling mengenang banyak hal, maka hari ini mari kita menjaga sumber mata air ini sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan dan keberadaban,” ujarnya.
Terpisah, Mbah Harjo salah satu sesepuh dusun dan tokoh masyarakat mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran pengurus NU, dan masyarakat guyub rukun gotong royong nguri nguri peningalan nenek moyang yang masih ada terjaga sampai saat ini.
“Alhamdulillah saya sebagai sesepuh kampung karang, asal usul gemuling dulu ada para wali sama cantriknya, dulu pas disini cantriknya kehausan sama para wali disini ditancapkan tongkatnya sehingga keluar air, monggo sesarengan diuri uri bersama, matur nuwun sedoyo masyarakat sampun hadir,” ujarnya.
Huri Yanto