JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Siswa SMK di Sleman Ini Nekat Bunuh Diri Usai Menulis Status di WA

ilustrasi gantung diri
Ilustrasi tewas bunuh diri gantung diri. Foto/Istimewa
   

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Melihat status di WhatsApp rekannya berinisial NP yang mencurigakan, dua orang siswa SMK swasta di Sleman minta izin gurunya dan langsung menghambur ke rumah rekannya tersebut.

Ternyata kecurigaannya benar terjadi. Rekannya tersebut ditemukan telah meninggal dalam posisi leher terjerat tali, bunuh diri!

Korban ditemukan tak bernyawa di dalam kamar rumahnya di Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi, Selasa (14/3/2023).

Sebelum mengakhiri hidupnya, pelajar berusia 19 tahun itu memang sempat membuat status WA.

Kapolsek Turi, Ajun Komisaris Polisi Arif Subakdo S.H menceritakan, kronologi kejadian itu bermula ketika dua saksi yang merupakan teman sepermainan korban melihat status WhatsApp korban.

Dua saksi membaca status tersebut di mana dalam status tersebut ada gambar tali yang mencurigakan.

“Kedua saksi izin sekolah langsung menuju lokasi (rumah korban). Mendapati pintu kamar tertutup, karena curiga kedua saksi membuka paksa pintu. Setelah terbuka, mendapati korban dalam keadaan terduduk tergantung. Leher terikat tali,” kata Arif Rabu (15/2/2023).

Baca Juga :  Diduga Hendak Berbuat Kriminal, Remaja Yogya Ini Panik dan Lari Tinggalkan Motor Begitu Saja

Saksi yang merupakan teman korban kemudian memberitahu keluarga dan ditindaklanjuti ke Kepolisian.

Mendapati laporan dari masyarakat, menurut Arif, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian berkoordinasi bersama Puskemas Turi dan tim indent dari Polresta Sleman untuk melakukan pemeriksaan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya korban tidak ditemukan suatu luka yang lain atau kekerasan yang lain. Dan sesuai dengan pemeriksaan kesehatan Puskemas Turi, bahwa untuk korban terdapat kesesuaian dengan tanda-tanda orang mengakhiri hidup,” kata Arif.

Pihak Kepolisian kemudian menyampaikan hasil pemeriksaan kepada keluarga dan pihak keluarga diakuinya sudah menerima musibah tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Turi, Aiptu Susilo Widiatmanto mengatakan, terkait motif mengapa korban nekat mengakhiri hidup pihaknya hingga saat ini belum bisa menyampaikan karena masih melakukan penyelidikan.

Baca Juga :  Hendak Tawuran dengan Sajam dan Bom Molotov, Lima Remaja Asal Bantul Diamankan Polisi

Sejauh ini pihak Kepolisian juga belum meminta keterangan keluarga karena masih dalam suasana duka.

“Tadi kami patroli kesana masih banyak yang takziah,” kata dia.

Susilo mengatakan, kasus pelajar akhiri hidup di Kalurahan Bangunkerto, Kapanewon Turi bukan kali ini terjadi.

Kurang dari sebulan lalu, tepatnya tanggal 27 Januari 2023 pelajar setingkat SMK juga ditemukan mengakhiri hidup di rumahnya.

Korban merupakan warga Cilacap namun ditemukan tak bernyawa di Bangunkerto.

“Jadi di awal tahun 2023 ini sudah ada dua kasus pelajar mengakhiri hidup. Kejadian pertama tanggal 27 Januari. Korban pelajar juga dan orang tuanya, tidak tahu (anaknya) ada permasalahan apa,” ujar Susilo.

Selama ini Pihak Polsek Turi menurutnya sudah rutin memberikan penyuluhan terutama bagi pelajar di lingkungan sekolah.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com