JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kaget!, Bupati Sragen Baru Tahu Ada Kasus Mandor Proyek MRMP Milik Bulog di Masaran Ninggal Hutang Puluhan Juta Rupiah di Warung Warga Sekitar

kolase foto Kiri Seorang warga menunjukkan kasbon mandor proyek ke warga pemilik warung, yang sampai proyek tersebut diresmikan tidak juga dilunasi dan Kanan Yuni Sukowati, Bupati Sragen | dok foto : Huriyanto/Joglosemarnews
kolase foto Kiri Seorang warga menunjukkan kasbon mandor proyek ke warga pemilik warung, yang sampai proyek tersebut diresmikan tidak juga dilunasi dan Kanan Yuni Sukowati, Bupati Sragen | dok foto : Huriyanto/Joglosemarnews

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus mandor mandor nakal asal Purwodadi kembali menjadi sorotan di Sragen, kasus mandor proyek Pembangunan pabrik Bulog sentra penggilingan padi modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah ngutang di warung warga sekitar tidak bayar hingga proyek diresmikan Presiden Joko Widodo atau sering dipanggil Jokowi, pada Sabtu (12/3/2023) lalu.

Diberitakan sebelumnya, Sumarno salah satu pemilik warung saat ini masih menanti kepastian pembayaran utang piutang, saat disinggung mengenai sikap Agus Mandor pernah bertanya kepada istri Sumarno bahwa pekerjaan proyek sudah selesai, apakah anak buahnya masih memiliki utang piutang. Hal itu, dibenarkan Sumarno.

Baca Juga :  Geger Menggantung di Pohon Jati, Pemuda Asal Boyolali Ditemukan Meninggal Dunia di Karangmalang, Sragen

“Pernah ngomong ke istri saya, (Buk ! anak buahku jih due utang pora ? anak buah wes tak bayari kabeh, red). Tapi belum sempat dibayar sudah kabur semua dan tidak ada konfirmasi lagi,” jelas Sumarno.

Disisi lain, Sumarno dalam menyikapi kasus ini dirinya mengaku ingin diselesaikan secara musyawarah dan tidak perlu di bawa keranah kepolisian.

“Saya ini jadi korban, tidak perlu harus ke kepolisian. Saya juga tidak akan melapor kepolisi, karena semua saling lempar mas. Fery, Sobari, dan Purwanto inikan anak buahnya. Semisal Agus Mandor ini, berkeinginan menyelesaikan dengan musyawarah dan terjadi negosiasi pembayaran saya juga tidak menolak (misal e utang Rp.1.500.000 di nego 700 apa berapa ! saya juga tidak akan kaku – kaku mas. Yang penting etikanya, red agus),” tandas Sumarno.

Baca Juga :  Ratusan Warga Desa Gedongan, Plupuh, Sragen Mendadak Beralih Jadi Tukang Ojek, Ada Apa ?

“Hutang mulai progres 0 persen sampai 90 persen bangun sentra penggilingan padi itu, dan sampai saat ini mereka tidak menyelesaikan masalah hutan mereka, harapan saya dengan tayangan ini segera menyelesaikan masalah hutang piutang warung yang terdampak proyek agar segera di selesaikan semua, kasihan modal kita kecil malah ditipu, ada Bulog bukannya bikin makmur tapi malah nyusahkan warga,” bebernya.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com