JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Pembatalan Piala Dunia U-20,  Pil Pahit Bagi Perajin Souvenir di Solo

Margono menunjukkan sampel souvenir Piala Dunia U-20 yang akan diajukan ke Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Solo / Foto: Ando
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Pembatalan  Piala Dunia U-20 di Solo seperti menjadi “kabar buruk” bagi dunia usaha dan menjadi kado pil pahit bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Perajin souvenir yang biasa menangguk untung dari event jelas merasakan dampaknya, sebagaimana yang dialami oleh Margono (45).

Perajin  souvenir dari wayang kulit asal Kecamatan Jebres, Solo ini harus gigit jari. Ia bak menelan pil pahit kekecewaan setelah mendapatkan kabar Indonesia batal jadi tuan rumah piala dunia U-20.

Pasalnya, dirinya sudah mengirimkan 8 macam sampel souvenir pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Solo untuk dikurasi.

Ditemui di rumah produksinya bernama Sanggar Wayang Gogon yang beralamatkan di Jalan Halilintar no.140 RT 03/ RW 10 Kentingan, Kecamatan Jebres, Solo, Margono pun berkisah.

Baca Juga :  Santai Hadapi Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Gibran Ngantor Seperti Biasa

Ia berkisah, awal mula dirinya ngobrol dengan sekretaris dinas koperasi. Kemudian dimintai membuat contoh atau sampel souvenir untuk piala dunia U-20.

“Saya sebenarnya hanya diberi mandat untuk buat desainnya saja lewat komputer. Karena desain dari komputer saya kurang paham, saya hanya bisa membuat sampel produk jadi,” ungkapnya  Jumat (31/3/2023).

Dari permintaan itulah Margono kemudian membuat desain. Hingga membuat produk jadi hanya dalam waktu seminggu.

Delapan  produk sampel souvenir yang terinspirasi dari logo FIFA berupa hiasan meja berbentuk kerbau yang dimodifikasi jadi wayang tersebut dibuatnya dengan logo Pemerintah Kota Surakarta dan logo FIFA yang dicantumkan sesuai permintaan dinas.

“Saya buat sedemikian rupa packaging sama boxnya kita sudah fix. Terus kita serahkan ke dinas. Dari dinas proses akan dilanjutkan ke pemerintah kota dan persetujuan dari FIFA. Dari perjalanan itu barulah ada berita pembatalan itu,” jelasnya.

Baca Juga :  Saling Sindir, Disebut Hasto Selalu Berbohong, Gibran: Pak Hasto Bahasanya Selalu Meresahkan

Meski mengaku kecewa, Margono berusaha lapang dada dengan kenyataan yang ada. Dirinya menyebut biaya untuk membuat sampelpun tak seberapa hanya berkisar Rp 1 juta saja.

“Ini baru tahap pembuatan sampel ada 8 sampel yang saya ajukan. Ada yang bentuk wayang, badak modifikasi wayang, ada yang dari bahan kayu ada yang bahan kulit. Saya modifikasi ada yang figura kaca, ada yang hiasan meja, hiasan dinding dari berbagai bentuk. Harapan kami mana yang dipilih baru kita laksanakan,” paparnya.

Kini dirinya hanya dapat berharap ada even-even lain tingkat Internasional di Kota Solo. Ando

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com