JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sukoharjo

Tampil Pada Talk Show Tabligh Akbar di Polokarto,  Duet Ustadz Wiwoho dan KH Subari Ingatkan Masjid Harus Lahirkan Kader Inovatif

Ustadz KH Muhammad Subari (kiri) dan Ustadz Wiwoho Aji saat tampil dalam Lk Show Tabligh Akbbar di Polokarto, Sukoharjo / Foto: Beni Indra
   

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Duet ustadz Wiwoho Aji dari Sukoharjo dan Ustadz KH Muhammad Subari dari Solo pada acara Tabligh Akbar dengan format  talk show di Masjid Jami, Dusun Jetis Bancakan, Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo mampu  memukau ratusan jamaah, Senin (13/3/2023).

Kedua ustadz tersebut mengingatkan keberadaan masjid menjelang puasa harus inovatif bukan hanya tempat ibadah saja tapi harus inovatif menjadi ruang pengkaderan muda untuk maju secara politik dan ekonomi umat.

Bahkan Ustadz Wiwoho mengingatkan masjid bisa menjadi ruang diskusi analisa politik asalkan tidak kampanye dan tidak menjelek-jelekan orang lain. Pasalnya, umat Islam wajib paham politik agar tidak hanya menjadi objek politik.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

“Sudah saatnya masjid itu multi fungsi untuk menjadi ruang membangkitkan sumber daya keumatan termasuk politik asal tidak kampanye dan mendiskreditkan orang melainkan menjadi ruang diskusi dan analisa politik,” ungkap Ustadz Wiwoho Aji menjawab pertanyaan jamaah pada talk show tersebut.

Bahkan  Ustadz Wiwoho Aji yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo itu mengingatkan tentang penguatan ekonomi umat.

Maka itulah  harus ada ruang diskusi program pemberdayaan ekonomi umat. Hal itu dibolehkan selama tidak berdagang jual beli di dalam masjid.

“Ingat umat Islam harus berdaya secara ekonomi agar kuat dan dari masjid inilah bisa dilakukan,” tandas Ustadz Wiwoho Aji.

Baca Juga :  Sukseskan Program 1 Juta Rumah Pemprov Jateng, Blesscon Bangun Rumah Warga di Sukoharjo

Sementara itu Ustadz KH Muhammad Subari yang juga mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo menegaskan momentum bulan ramadan yang akan datang sebentar lagi harus dimaknai dengan kemajuan beribadah.

“Setidaknya sholat tarawih disetiap masjid pada bulan ramadan menjadi ukuran ketaatan umat setempat jika yang tarawih konsisten selalu penuh jamaah maka satu tahap kesadaran umat meningkat,” ungkap KH Subari.

Menurut KH Subari keberadaan masjid pada bulan ramadan benar-benar bisa dioptimalkan dan menjadikan ladang amal bagi semua. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com