JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Fadli Zon: Prabowo Menjadi Capres Jalan Tengah, Kanan Kiri OK

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (ketiga kanan) didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (keempat kanan), Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kanan) dan jajaran pengurus Partai Gerindra memotong tumpeng saat meresmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta, Sabtu (7/1/2023) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bisa menjadi capres jalan tengah, antara dua rival kuatnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.

Dia menegaskan, di tengah sosok capres yang mencuat, yakni Ganjar dan Anies Baswedan, Prabowo merupakan sosok yang berada di jalan tengah.

Ia menyebut Menteri Pertahanan itu bisa diterima oleh semua pihak, baik kanan maupun kiri.

Karena itulah, menurut Fadli Zon, Partai Gerindra tetap berkukuh menjagokan Prabowo sebagai capres. Menurutnya, situasi dan kondisi Indonesia saat ini membutuhkan sosok Prabowo sebagai pemimpin.

“Pak Prabowo ini seperti jalan tengah. Sebagai jalan tengah, ya saya kira mempunyai peluang sangat besar mendapatkan dukungan dari rakyat,” kata Fadli.

Memang,wacana duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar sempat mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak keduanya panen raya di Grobogan Jawa Tengah. Beberapa ahli politik pun ikut menanggapi duet tersebut.

CEO Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai duet Ganjar – Prabowo sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden berpeluang memenangkan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Juga :  Capim KPK Jadi Arena Tarik Menarik Jokowi-Prabowo, Nama Johan Budi Terpental

“Ganjar-Prabowo itu masih realistis, rasional, dan ada peluang menangnya. Memang, dua tokoh ini potensial cukup kuat (memenangkan Pilpres 2024),” ujar Pangi dalam diskusi bertajuk, “Menerka Strategi Koalisi Megawati, di Jakarta, Kamis (24/3/2023).

Menurutnya, duet kader PDIP dan Ketua Umum Partai Gerindra itu berpeluang memenangkan Pilpres 2024 karena keduanya memiliki tingkat keterpilihan atau elektabilitas yang baik, modal partai yang kuat, berprestasi, memiliki irisan calon pemilih yang berbeda, dan kombinasi dengan latar belakang yang ideal.

Pangi mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya, diketahui sebesar 15 persen responden menilai simulasi pasangan yang ideal untuk capres dan cawapres adalah sosok dari latar belakang sipil dan militer.

“Artinya, sipil dan militer, bukan militer dan sipil. Artinya, ada kemungkinan Ganjar adalah tokoh dari latar belakang sipil, kemudian Pak Prabowo dari militer. Nah, ini cukup potensial, potensi kemenangan ada,” ucap dia.

Sebagaimana diketahui, setelah Ganjar Pranowo resmi diumumkan sebagai calon presiden oleh PDIP, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sempat mengunjungi Presiden Jokowi di Solo.

Sekjend Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, dalam pertemuan itu tak terelakkan jika ada obrolan soal politik.

Baca Juga :  18 Juta Anak Indonesia Masuk Sekolah dalam Keadaan Lapar, Program Makan Bergizi Gratis Dilakukan 2 Kali Sehari

Namun, kata dia, Jokowi tak membicarakan soal tawaran agar Prabowo menjadi calon wakil presiden atau cawapres Ganjar. Muzani mengatakan, obrolan tawaran itu terjadi di luaran atau sekadar obrolan lepas saja.

“Bahwa pernah ada omongan seperti itu, kami tidak menampik. Pernah ada omongan tentang Pak Prabowo menjadi cawapres yang ditawarkan, kami tidak menampik,” kata Muzani di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (23//4/2023).

Ia menyatakan kader partai telah dikerahkan untuk mendorong dan mempersiapkan Prabowo menjadi calon RI 1, sehingga tawaran itu tidak berlaku.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com