JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

Ini Tips Merawat Cinta dalam Keluarga Ala Orangtua Murid SD Islam Terpadu Nur Hidayah Solo

bincang asyik tentang merawat cinta keluarga
Paparan materi dalam acara Bincang Asyik Bunda Sholihah di Nur Hidayah Convention Centre (NHCC), Sabtu (20/5/2023) / Istimewa
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Ada sebuah ungkapan bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari iman. Dan, merawat cinta tanah air, bermula dari lingkup yang paling kecil, yakni keluarga.

Mengusung tema Merawat Cinta dalam Keluarga, sebanyak 218 ibu-ibu orang tua/wali murid SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta mengikuti acara Bincang Asyik Bunda Sholihah.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Bina Pribadi Islami (BPI) Orang Tua Murid, Sabtu (20/5/2023) pagi di Nur Hidayah Convention Centre (NHCC).

Kepala SD Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta, Waskito, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan pentingnya orang tua murid dan para guru untuk merawat cinta dengan baik di dalam keluarga.

“Merawat cinta dalam keluarga menjadi hal yang sangat urgen dalam mewujudkan biah sholihah lingkungan yang baik. Komunikasi, bonding, kasih sayang, saling hormat antara ayah, ibu, anak menjadi keluarga yang hangat dan harmonis,” ungkap Waskito sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Ketika cinta terawat, demikian Waskito, maka hal itu akan memberi energi positif bagi seluruh anggota keluarga untuk belajar dan berkarya.

Baca Juga :  Unik Siswa-Siswi Dari SMK Citra Medika Buat Busana Nusantara dari Barang Bekas

Misalnya, anak akan bersemangat dan beradab dalam belajar. Orang tua akan semakin bermujahadah dalam berkarya, beribadah dan mendapatkan nafkah untuk keluarganya.

“Kami sangat mengapresiasi terselenggaranya Bincang Asyik ini, menjadi pengokoh kolaborasi rumah dan sekolah. Untuk para ayah juga sudah terjadwal kegiatan serupa dengan Sekolah Ayah, yang dilaksanakan malam hari,” pungkas Waskito.

 

Ustadzah Vida Robi’ah Al-Adawiyah, S.H, Founder Sekolah Pra Nikah (SPN) Benih Solo dan Founder Sekolah Istri dan Anak (SIMAK) Solo, dalam paparannya menyampaikan bahwa ada tiga langkah dalam mengokohkan bonding suami istri.

“Pertama, visi spiritual menjadi bonding terkuat suami istri. Melandaskan pernikahan berkeluarga sesuai perintahnya Al Khaliq. Bahwa tujuan pernikahan supaya terlahir kasih sayang dan ketenteraman antara suami istri,” papar Vida.

Baca Juga :  DKV ISI Surakarta Gelar Rakor Bahas Sebaran Mata Kuliah Tahun Ajaran 2024/2025

Kedua, lanjut Vida, bahwa cinta sebagai pilihan sadar. Bukan lagi sebagai perasaan, sehingga tumbuh kemampuan untuk bersabar dan mempertahankan kasih sayang. Ketiga, bonding menjadi tujuan pernikahan. Suami istri yang memiliki tujuan awal yang kuat, cenderung memiliki daya juang dalam pernikahan.

“Menikah bukan hanya sekedar untuk bersenang-senang. Tetapi pernikahan sebagai sarana menuntaskan misi personal suami istri dan misi komunal keluarga,” lanjut Vida.

Mengutip John De Frain, demikian Vida, keluarga tangguh memiliki ciri-ciri apresiasi dan afeksi, komitmen pada keluarga, komunikasi hangat positif dan efektif.

Selain itu, keluarga juga memiliki waktu untuk menikmati waktu bersama, kesejahteraan spiritual dan kemampuan mengelola stress dan menyelesaikan konflik. Suhamdani

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com