SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Maraknya aksi pencurian Padi siap panen milik petani di wilayah kabupaten Sragen, membuat sejumlah Petani kini menjadi was-was dan prihatin akan aksi pelaku yang menyasar ke sawah-sawah saat tengah malam.
Aksi pencurian Padi siap panen saat malam hari pertamakali terjadi di wilayah Sragen Timur, aksi pencurian padi tersebut menimpa pemilik sawah bernama Sugino, warga Dukuh Pucang RT 22, Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Selasa (30/5/2023) malam.
Kejadian serupa juga terjadi pada sawah milik Endro Susilo, warga Dukuh Sonorejo RT 16, Bedoro, Sambungmacan, Sragen.
Kepala Desa Bedoro, Pri Hartono pada JOGLOSEMARNEWS.COM membenarkan kejadian tersebut, menurutnya kejadian tersebut juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Iya benar, telah terjadi pencurian padi siap panen milik warga kami di Desa Bedoro, kemarin akhirnya dua orang yang jadi korban pencurian yakni sawah pak Sugino dan sawah pak Endro Susilo. Kejadian tersebut juga sudah kami dilaporkan ke polsek Sambungmacan,” kata Kades Bedoro Pri Hartono, Minggu (4/6/2023).
Kades Bedoro juga mengatakan, bahwa polisi sudah turun tangan dan melakukan olah TKP guna mengungkap pelaku pencurian.
“Iya kemarin dari polsek sudah melakukan pengecekan ke sawah,” jelasnya.
Terpisah, kejadian serupa juga disampaikan oleh Wahono, salah satu tokoh masyarakat Tangen.
Menurut Wahono, kejadian serupa juga dialami oleh Rustam, salah satu petani di Dukuh Grasak, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.
“Padi dibabat pencuri dan dierek ditempat, kerugian kurang lebih 7 karung, lokasi sawah dekat jalan raya dan dekat kediaman rustam itu sendiri dengan jarak 200 meter antara rumah dengan sawah miliknya, sementara pelaku pencurian diperkirakan 3 orang, mereka berperan membabat dan mengerek,” kata Wahono.
Wahono juga membeberkan, aksi kawanan pelaku pencurian Padi di sawah di wilayah Tangen, terbilang sangat nekat.
“Saya rasa ini pelaku sudah nekat, dua petani di Tangen sangat kaget padinya yang separo sudah dicuri, memang sawah miliknya disamping kebun tebu jadi ndak kelihatan, tertutup tingginya pohon tebu, namun kejadian tersebut tidak dilaporkan ke pihak berwajib,” ujarnya.
Huri Yanto