KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Meski Pemilu serentak 2024 masih setahun lagi, namun seruan bernada makar dengan menolak Pemilu 2024 melalui gerakan People Power muncul di Colomadu, Karanganyar, Jateng.
Ajakan bernuansa penolakan terhadap Pemilu 2024 melalui gerakan people power itu diwujudkan dalam spanduk yang disebar di sejumlah tempat.
Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM menyebutkan, terdapat empat titik spanduk tolak Pemilu 2024 melalui gerakan people power yang dipasang oleh orang tak dikenal di Jalan Adi Sucipto dan Jalan Adi Soemarmo, Colomadu Karanganyar, Jateng Jumat (2/5/2023).
Camat Colomadu, Sriyono Budi Santoso mengatakan, spanduk pertama dari Mega Bintang Soloraya dipasang mengunakan kain MMT dengan latar belakang warna merah putih bertuliskan ‘Batalkan Pemilu 2024 Dengan People Power Bersama MegaBintang’.
“Saya mendapat laporan dari perangkat desa perihal spanduk tersebut dan selanjutnya bersama Forkompimca spanduk itu kami turunkan,” ungkap Camat Sriyanto Budi Santoso kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (3/6/2023).
Menurut Camat Sriyono, dari hasil pelacakan spanduk dari Mega Bintang berjumlah empat buah dan dipasang di Jalan Adi Sucipto dan Jalan Adi Soemarmo.
Empat titik itu satu di antaranya dipasang di dekat Politeknik ATMI Jalan Adi Sucipto dan tiga spanduk lainnya dipasang di Desa Tohudan, Jalan Adi Soemarmo.
Namun demikian, lanjut Sriyanto, tak lama berselang warga menemukan spanduk dari kelompok dimluar Mega Bintang Soloraya yang isinya yakni dari kelompok yang mengatasnamakan Aswaja.
Spanduk itu bertuliskan ‘Tolak Seruan People Power Mega-Bintang Bubarkan Mega Bintang’.
“Jadinya Jumat (2/6/2023) siang terjadi perang spanduk antara kelompok yang mengatasnamakan Mega Bintang Soloraya dengan kelompok yang mengatasnamakan Aswaja,” tandas Camat Sriyanto.
Untuk spanduk dari kelompok Aswaja juga tidak diketahui siapa yang memasang.
Menyikapi perang spanduk tersebut, Sriyanto Budi Santoso meminta kepada seluruh perangkat desa aktif melakukan pemantauan agar jangan sampai ditemukan lagi spanduk bernada permusuhan apalagi bernada makar.
Sebab menjelang tahun politik 2024, suhu politik cenderung memanas dan berpotensi memicu kegaduhan umum.
Bahkan menyikapi temuan spanduk tersebut, pada Jumat malam Camat Colomadu langsung menggelar rapat kordinasi dengan seluruh Kades di Kecamatan Colomadu untuk melakukan monitoring pro aktif di bawah agar jangan sampai kecolongan dengan munculnya spanduk bernada provokasi terkait agenda Pemilu 2024.
“Semalam sudah kami rapatkan dengan semua Kades untuk terus melakukan pemantauan intensif guna mencegah munculnya kembali spanduk-spanduk bernada provokatif karena situasi jelang tahun politik ini rawan terhadap provokasi,” pungkas Camat Sriyanto. Beni Indra