KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Bukan hanya menjadi ajang rutinitas pertemuan seminggu dua kali, namun pengajian rutin yang digelar RS PKU Muhammadiyah Karanganyar diharapkan mampu memotivasi karyawan dalam bekerja.
Setidaknya, dengan pengajian rutin tersebut, karyawan mengetahui jiwa Kemuhammadiyahan.
Demikian disampaikan oleh Direktur RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Dr Aditia Nurcahyanto di sela acara pengajian rutin Selasa (6/6/2023).
“Sesuai misi dakwah persyarikatan maka pengajian rutin untuk seluruh karyawan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar wajib diikuti seluruh karyawan RSPKU Muhammadiyah karena sangat penting,” ungkap Dr Aditia Nurcahyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Menurut dr Aditia Nurcahyanto, durasi pengajian rutin hanya satu jam saja, sehingga secara teknis tidak mengganggu jam kerja karyawan karena dilakukan bergiliran per unit kerja.
Bahkan, dokter yang praktik di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar beserta manajemen juga wajib mengikuti pengajian rutin tersebut.
“Prinsipnya pengajian rutin itu untuk meningkatkan kapasitas rohani berbasis Kemuhammadiyahan,” tandas Direktur dr Adit Nurcahyanto.
Sementara itu Arif Nasiruddin selaku Dai yang nengisi materi pengajian rutin tersebut menyampaikan perihal
paradigma pemberdayaan ekonomi umat dari tingkat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) hingga Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM).
Pasalnya, dengan kebangkitan pemberdayaan ekonomi merata hinga tingkat ranting atau desa, halnitu semakin menguatkan dan membesarkan persyarikatan Muhammadiyah Karanganyar.
“Banyak masukan atau aspirasi dari berbagai PCM hingga PRM agar nanti pengurus PDM mendatang bisa mendorong kebangkitan ekonomi di tingkat bawah, yang notabene bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ungkap Arif Nasiruddin usai mengisi pengajian rutin tersebut.
Arif Nasiruddin yang juga Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) PDM Karanganyar, menekankan pemberdayaan ekonomi di tingkat PCM dan PRM berefek luar biasa terhadap kemajuan dan kemandirian pengurus Muhammadiyah ditingkat bawah.
Adapun ruang kebangkitan ekonomi PCM dan PRM bisa digali berdasarkan potensi daerah masing-masing.
“Sebagai contoh di tingkat ranting sesuai demografi yang ada dapat dikembangkan layanan unit usaha Muhammadiyah seperti sektor ritel yakni pembuatan mini market Muhammadiyah yang dikelola bersama. ranting atau desa secara profesional,” tandas Arif Nasiruddin.
Selain itu lanjut Arif, di tingkat PCM dan PRM dapat dikembangkan wisata halal dan pengembangan desa krearif serta inovasi sektor perdagangan dan lainnya.
Namun demikian, semua pemberdayaan ekonomi tingkat PCM-PRM tersebut, lanjut Arif Nasiruddin, tetap dalam satu misi yakni penyebaran dakwah Muhammadiyah sehingga bukan semata berorientasi profit pada bisnis to bisnis (B-to-B).
Diyakini jika konsep ini nanti direalisasikan, pihaknya yakin persyarikatan Muhammadiyah Karanganyar yang sudah besar ini akan semakin membesar.
“Prinsipnya PDM kedepan adalah kebangkitan PCM dan PRM maju bersama Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) akan mencerahkan semesta alam termasuk di Karanganyar,” pungkas Arif Nasiruddin. Beni Indra