WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Proses hukum atas kasus kepsek dan guru cabul Baturetno Wonogiri masih berjalan.
Informasi terkini kasus tersebut, ternyata kepala madrasah dan guru cabul Baturetno Wonogiri tidak memiliki kelainan.
Kedua tersangka, kepala madrasah dan guru cabul Baturetno Wonogiri dinyatakan sehat.
Fakta mengenai kepala madrasah dan guru cabul Baturetno Wonogiri tidak memiliki kelainan didapat setelah keduanya menjalani pemeriksaan psikologis.
Polres Wonogiri mengungkap hasil pemeriksaan psikologis M, kepala madrasah, dan Y, guru cabul Baturetno Wonogiri di Kecamatan Baturetno Wonogiri yang menjadi tersangka pencabulan 12 siswinya. Mereka dinyatakan sehat alias tidak ada kelainan.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo membeberkan, pemeriksaan psikologis terhadap M dan Y dilakukan oleh Polda Jateng.
“Kedua tersangka sehat psikologisnya. Sehingga layak mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tandas Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, baru baru ini.
Lain halnya jika psikologis keduanya dinyatakan tidak sehat, bisa saja dilakukan penanganan khusus. Misalnya bakal ditangani di rumah sakit jiwa (RSJ).
Diwartakan sebelumnya Kasus kepsek dan guru agama Baturetno Wonogiri diduga cabuli muridnya itu kini dalam proses kepolisian.
Tim dari Polda Jateng dan Polres Wonogiri melakukan pemeriksaan psikologis terhadap kepala madrasah dan guru cabul Baturetno Wonogiri, Jumat (9/6/2023).
Pemeriksaan psikologis ini erat kaitannya dengan kasus kepsek dan guru agama Baturetno Wonogiri diduga cabuli muridnya.
Dalam kasus kepsek dan guru agama Baturetno Wonogiri diduga cabuli muridnya itu si kepala madrasah dan guru cabul Baturetno Wonogiri menjadi para tersangkanya.
Selain itu, tim gabungan juga turun ke lapangan memberikan trauma healing kepada para korban pencabulan.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan Bagpsi Biro SDM Polda Jateng dengan Katim AKBP Novian Susilo, Psikolog (Kabag Psi Polda Jateng) melakukan pemeriksaan psikologi pada tersangka.
“Ini untuk menggali profile psikologi dan motif pelaku,” ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.
Tim yang melakukan pemeriksaan psikologi pelaku adalah Psikolog Kabagpsikologi Biro SDM Polda Jateng AKBP Novian Susilo, Paursubbagpsipol Bagpsi Biro SDM Polda Jateng Iptu Ibnu Hamzah, Bamin Subbagpsipol Bagpsi Biro SDM Polda Jateng Brigpol Chendy dan Brigadir Dittahti Polda Jateng Brigpol Alvin Alfiyan.
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menerangkan, Bagpsi Polda Jateng juga memberikan pendampingan psikologi atau trauma healing kepada para korban pencabulan.
“Tujuannya untuk membantu anak-anak dalam melupakan kejadian traumatis,” terang Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.
Tim juga memberikan penguatan bagi anak, meningkatkan konsep diri dan kepercayaan diri anak. Termasuk mendekatkan anak pada sistem pemberi dukungan terdekat (dalam hal ini orangtua), berani jujur dan berbagai cara.
Hal itu untuk menurunkan reaksi kecemasan yang dapat menghambat keberfungsian mereka sehari-hari. Kegiatan dihadiri juga oleh guru sekolah, orang tua korban, kepala desa dan camat setempat. Saat tim dari Polda Jateng turun ke lapangan, turut didampingi kasat reskrim dan kanit PPA.
Kepada orang tua korban juga diberikan penguatan psikologi, melalui sharing session agar orang tua kuat dan menerima keadaan anak. Aris Arianto
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com