Beranda Daerah Tragis, Bocah 4,5 Tahun Meninggal di Gendongan Ayahnya Tengah Malam Saat Menuju...

Tragis, Bocah 4,5 Tahun Meninggal di Gendongan Ayahnya Tengah Malam Saat Menuju ke Dokter dengan Jalan Kaki 10 Km

ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib bocah 4,5 tahun bernama Meilani Tari Algani ini sungguh mengenaskan. Dalam usianya yang masih bayi itu, ia meninggal saat digendong ayahnya menuju ke rumah sakit dengan jalan kaki 10 kilometer.

Kisah tragis itu terjadi di Desa Landur, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.

Bocah kecil itu tinggal bersama kedua orangtuanya di kebun kopi atau talang, yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari desa terdekat.

“Iya mereka malam itu sedang berada di Talang, jarak ke dusun itu sekitar 10 kilometer. Malam itu anaknya muntaber lalu dibawa ke dusun, tapi  belum sampai dusun anaknya sudah meninggal,” kata Dendi, Kepala Dusun (Kadus) 2 Desa Landur, Kecamatan Pendopo, yang masih bertetangga dengan orang tua Meilani.

Saat itu, orang tua Meilani yakni Martadinata dan Rika membawanya ke dusun dari Talang yang jauhnya sekitar 10 km dengan berjalan kaki.

Saat itu tengah malam, posisi jalanpun gelap sebab memang mereka melintasi kawasan perkebunan kopi.

“Mereka tidak menggunakan sepeda motor karena tidak punya, lokasi kebunnya itu dibilang jauh tidak dekat juga tidak, kalau berjalan kaki itu paling lama satu jam,” jelasnya.

Baca Juga :  Gegara Beda Pilihan, Tukang Bakso di Indramayu Ini Diusir dari Lapaknya

Adapun Meliani sendiri merupakan anak pertama dan satu-satunya  dari pasangan suami istri Martadinata dan Rika.

“Anaknya itu meninggal saat belum lama tiba di talang atau kebun kopi, jadi siang harinya mereka tiba di talang malamnya anaknya meninggal, Meilani memang belum sekolah makanya masih dibawa ke kebun oleh orang tuanya,” ujarnya.

Dari cerita yang didapat Dedi dari kedua orang tua Meliani mereka tidak mengetahui mengapa malam itu anaknya terkena muntaber sebab siang harinya saat mereka berangkat menuju talang anaknya sehat.

“Siang itu mereka masih diantar oleh sang nenek dan si anak sehat-sehat saja,” katanya.

Diketahui sebelumnya secara tidak sengaja polisi yang sedang berpatroli pada malam hari menjumpai Martadinata dan Rika sedang menggendong anaknya sekitar pukul 01.40 WIB, Minggu (2/7/2023).

“Saat melaksanakan patroli dari arah Desa Muara Karang mengarah ke Pendopo setibanya di Desa Gunung Meraksa Lama mendapati suami istri Martadinata dan ibu Rita berjalan tergesa dengan menggendong seorang anak,” katanya.

Baca Juga :  Penangkapan Begal Bersenjata Api di Garut Diwarnai Aksi Penembakan, 1 Pelaku Tewas

Lanjutnya awalnya saat ditanya pasutri itu mengatakan kalau anaknya sakit.

Oleh kapolsek ditawarkan untuk dibawa ke rumah sakit namun dijelaskan anak tersebut telah meninggal dunia di perjalanan.

“Kedua suami istri tersebut minta diantar ke rumahnya di Desa Landur.

Selanjutnya terhadap keluarga tersebut dengan mobil patroli diantar ke rumah duka di jalan SD 5 Desa landur,” jelasnya.

www.tribunnews.com