KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Upacara peringatan HUT-RI ke-78 di Desa Jantiharjo, Karanganyar, Jateng berlangsung mengharukan, Kamis (17/8/2023).
Pasalnya, warga desa Jantiharjo tersebut digelar ditengah sawah dengan kostum beragam yang mana warga rela keluar biaya untuk menyewa kostum ataupun membeli kostum dan biaya untuk make up.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , terdapat hampir 130 warga desa ikut upacara dengan mengenakan kostum aneh-aneh mulai dari kostum seragam Sekolah Dasar (SD) SMP, SMA hingga kostum ala Putri Domas dan kostum aneh-aneh.
Warga sengaja mengenakan kostum beragam agar meriah mengingat warga memahami arti dan makna mengisi kemerdekaan itu harus maksimal beda dengan hari biasa.
Dengan demikian, warga rela keluar biaya sendiri untuk beli make up bahkan ada yang disalon. Bahkan Inspektur Upacara Pijar (43) rela rogoh kocek untuk beli seragam SD lengkap hanya untuk upacara tersebut .
Tak hanya itu, hadir pada upacara kerakyatan tersebut seorang veteran dengan baju lengkap beserta simbol pangkat melekat di bajunya seakan mengingatkan kembali betapa pada 78 tahun lalu kemerdekaan itu berhasil dikukuhkan.
Bukan hanya itu saja bahkan anak-anak kecil usia dibawah 10 tahun pun nekat ikut upacara.
Tak pelak melihat animo warga desa tersebut Pembina Upacara Kerakyatan Boby Aditia Pamungkas terharu.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Karanganyar itu mengaku kagum dengan spirit warga desa yang polos tapi bersemangat baja untuk ikut upacara ditengah sawah.
“Upacara HUT-RI ke 78 Desa Jantiharjo yang diperingati ditengah sawah ini sangat luar biasa mereka rela untuk kotor kakinya berdiri diatas tanah sawah dan dibawah terik matahari untuk merayakan kemerdekaan melalui upacara kerakyatan ini,” ungkap Boby Aditia.
Menurut Boby Aditia selain rela keluar biaya, upacara ditengah sawah itu juga mencerminkan indahnya keberagaman perbedaan tapi bersatu dalam semangat NKRI.
“Seluruh peserta yang ikut upacara ditengah sawah ini terdiri dari berbagai latar belakang berbeda-beda mulai dari profesi guru, petani, pedagang, buruh tani dan profesi lainnya namun menyatu bersama,” tandas Boby Aditia.
Bahkan lanjut Boby warga juga disiplin waktu yakni menggelar upacara tepat pukul 08.00 WIB serta dilakukan secara khitmad.
Untuk itulah Boby Aditia juga secara total membaur dengan warga dan datang lebih awal.
“Pada amabwt upacara kami berpesan warga menumbuhkan jiwa profesional mulai dari kapasitas, kharakter, konsistensi sikap,” pungkas Boby Aditia.
Adapun upacara ditengah sawah tersebut berlangsung meriah menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas dijalur Karanganyatr-Matesih. Beni Indra