Beranda Edukasi Pendidikan Wouw! KKN Kelompok 13 UNS Ciptakan Taman Toga Berbasis Digital Literacy di...

Wouw! KKN Kelompok 13 UNS Ciptakan Taman Toga Berbasis Digital Literacy di Gremet, Manahan Solo

Seperti inilah proses pembuatan Taman Toga berbasis Digital Lilteracy di Gremet, Manahan, Solo. Tak tanggung-tanggung, mahasiswi pun angkat linggis untuk membuat lubang tanam / Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Ibarat pepatah ‘sekali tepuk dua lalat’, mahasiswa KKN Kelompok 13 UNS ini melakukan program yang memiliki dua atau lebih manfaat sekaligus, pendidikan, kesehatan, sosial hingga ekonomi.

Program yang diselenggarakan adalah menanam tanaman obat keluarga (Toga) atau apotek hidup bersama dengan ibu-ibu RW 11 Gremet, Manahan, Solo pada Sabtu (19/8/2023).

Seperti inilah hasil kreasi Taman Toga berbasis Digital Literacy oleh mahasiswa KKN Kelompok 13 UNS di Gremet, Manahan, Solo | Foto: Istimewa

Namun bukan sekadar menanam saja, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Anif Jamaluddin, SSi, MSi, PhD, para mahasiswa tersebut telah mengkreasikan tanaman Toga berbasis digital literacy dengan sistem barcode.

“Dengan demikian, masyarakat mendapat manfaat kesehatannya. Sekaligus dari sisi edukasi, pengetahuan mereka bertambah, karena melalui bercode yang ada, mereka bisa tahu apapun informasi seputar seputar tanaman obat yang ada,” papar Nisa Nurul Fuadah, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Sementara dari sisi lingkungan hidup, Nisa menjelaskan, penanaman apotek hidup tersebut bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong agar bisa lebih rapi dan bersih.

Seorang warga tengah mengakses informasi tentang tanaman obat melalui bercode yang disediakan di Taman Toga, Gremet, Manahan Solo. Ini adalah karya mahasiswa KKN Kelompok 13 UNS / Foto: Istimewa

“Lalu secara sosial, kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kerukunan dan kerjasama antar masyarakat di RW 11,” lanjut Nisa.

Sementara itu, Hamida Rahmawati menambahkan, kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka menunjang kesehatan dengan prinsip “back to nature”.  Dan pembuatan apotek hidup, menurutnya  merupakan solusi yang banyak digemari di masyarakat.

Baca Juga :  9 Ide Isi Liburan Pasti Cuan, Cocok Banget buat Pelajar Eks Karesidenan Surakarta

Pembuatan taman Toga tersebut, menurut Hamida  diawali dari keluhan masyarakat, yakni kondisi lahan yang kering dan gersang. Sementara di sisi lain, tanaman yang ada sebelumnya tergusur oleh proyek pembangunan.

Adapun beberapa jenis tanaman obat yang ditanam meliputi jahe, kencur, temulawak, kunyit, jeruk nipis, serta tanaman untuk bahan memasak, yaitu daun bawang, cabai, serai, jeruk purut daun pandan.

Selain menanam, tim KKN 13 FKIP UNS juga mengadakan sharing session kepada ibu-ibu terkait manfaat TOGA dan perawatan kedepannya.

Sedangkan sesuai tema yang diusung oleh mahasiswa KKN 13 FKIP UNS, integrasi IT dalam taman TOGA ini adalah informasi yang tersedia secara faktual, yakni tumbuhan utuh dan informasi berbasis digital literacy, yaitu adanya barcode yang terhubung ke website.

Website tersebut berisi deskripsi dan manfaat dari tanaman obat yang ada. Barcode tersebut dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

“Ini merupakan salah satu wujud pemanfaatan teknologi digital secara bijak di era digital. Informasi lebih lanjut dapat diakses pada laman https://devtamantoga.pantheonsite.io/,”  ujarnya.

Mahasiswa KKN Kelompok 13 UNS tengah berfoto bersama dengan Ibu Ibu PKK di sela-sela menjalankan program Taman Toga berbasis Digital Literacy di Gremet, Manahan, Solo / Foto: Istimewa

Untuk diketahui, keberhasilan program Taman Toga tersebut berkat kerja sama yang bagus seluruh anggota tim yang berasal dari berbagai fakultas kependidikan, mulai dari Seni Rupa, PGSD, Biologi, Bahasa Inggris, Teknik Bangunan, PLB, Akuntansi, Bahasa dan Sastra Indonesia, Teknik Informatika dan Komputer serta Pendidikan Administrasi dan Perkantoran.

Baca Juga :  FSRD ISI Surakarta Turun ke Desa Bagor Sragen, Siapkan Program Penguatan UMKM

Adapun masing-masing dari anggota tim tersebut adalah Aprilia Twenty Ahsanti, Devira Nur Pratama, Hamida Rahmawati, Maria Angelica Intan Maharani, Muhammad Ghaly Nugroho, Nisa Nurul Fuadah, Putri Nursyahbani Widia, Rhesita Aisyah Putri Kusumaningrum, Syahrul Bagas H, dan Uyun Septi Rohana. [Redaksi]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.