Beranda Daerah Wonogiri Catat! Berikut ini Langkah Menangani TBC plus Cara Penularan dan Pencegahan Tuberkolosis

Catat! Berikut ini Langkah Menangani TBC plus Cara Penularan dan Pencegahan Tuberkolosis

Iustrasi orang batuk. pixabay

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tuberkulosis alias TBC atau TB masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Berdasarkan Global TB Report 2022, Indonesia merupakan negara dengan beban TB tertinggi kedua di dunia setelah India, yakni dengan estimasi kasus sebanyak 969.000 dan kematian 144 ribu per tahun.

Untuk mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030, pemerintah Indonesia telah menetapkan 4 (empat) strategi nasional.

Strategi-strategi tersebut adalah:

1. Menambah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang mampu mengidentifikasi TB. Saat ini, jumlah fasyankes yang mampu mengidentifikasi TB masih terbatas. Untuk itu, pemerintah akan secara bertahap menambah dan melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung proses identifikasi dan pengobatan TB.

2. Memperkuat dan memperluas surveilans berbasis laboratorium. Proses pemeriksaan TB saat ini tidak hanya menggunakan TCM, tetapi juga menggunakan laboratorium PCR yang tersebar di seluruh Indonesia. Reagen yang digunakan juga akan menggunakan produksi dalam negeri.

3. Membentuk TB Army. TB Army merupakan kegiatan pelacakan pasien initial Lost to Follow Up (iLTFU) TBC RO dengan melibatkan peran penyintas TB dan organisasi TB. TB Army pertama kali diinisiasi pada Oktober 2022 dan secara bertahap mulai dikembangkan di beberapa daerah.

Baca Juga :  Akhirnya, Program Makan Bergizi Gratis Wonogiri Dimulai

4. Mengembangkan vaksin TB. Saat ini, pemerintah sedang mengembangkan 3 jenis vaksin TB. Ketiganya menggunakan teknologi yang berbeda-beda dan Indonesia dipastikan akan menjadi lokus uji klinis.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, berharap keempat strategi tersebut dapat dilaksanakan secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh pihak, termasuk masyarakat.

“Saya berharap semua strategi ini bisa kita lakukan. Kita harus agresif karena kita berbicara penyakit yang kematiannya melebihi COVID-19. Penyakit yang sudah puluhan tahun tidak bisa kita selesaikan, penyakit yang dengan saling bekerjasama pasti bisa kita tuntaskan,” kata Dirjen Maxi Rein Rondonuwu

Penjelasan tambahan

TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ lain, seperti otak, ginjal, dan tulang.

TB menular melalui udara. Ketika orang dengan TB aktif batuk, bersin, atau berbicara, bakteri dapat menyebar ke udara. Orang yang menghirup udara yang mengandung bakteri TB dapat terinfeksi.

Baca Juga :  Cara Mengetahui Harta Kekayaan Pejabat ASN TNI Polri, Yuk Awasi Bersama

Gejala TB paru-paru meliputi batuk berdahak selama lebih dari 2 minggu, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan turun.

Pengobatan TB membutuhkan waktu yang lama, yaitu selama 6-8 bulan. Pengobatan TB harus dilakukan secara teratur dan sesuai anjuran dokter.

Upaya pencegahan TB

– Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
– Makan makanan yang bergizi.
– Tidak merokok.
– Melakukan vaksinasi BCG pada bayi.
Aris Arianto