WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jelly art, seni menghias jelly dengan karakter tiga dimensi, kini semakin populer di Indonesia. Tak terkecuali di Wonogiri, Jawa Tengah, ada seorang wanita bernama Frieda Nurfifah yang menekuni bisnis jelly art.
Frieda Nurfifah yang tinggal di Blok C3 Nomor 7 RT 3 RW 9 Perumahan Griya Cipta Laras, Bulusulur, Wonogiri, mengaku mulai menekuni bisnis jelly art sejak delapan tahun lalu.
Awalnya, dia hanya membuat jelly art untuk konsumsi pribadi. Namun, karena banyak pujian dari teman dan kerabat, Frieda Nurfifah pun memberanikan diri untuk membuka bisnis. Hingga kini dia telah memiliki brand sendiri, Mrs Puding & Cake.
“Saya terus mengembangkan teknik jelly art ini,” kata Frieda Nurfifah kepada wartawan, Selasa (4/7/2023).
Frieda Nurfifah menggunakan teknik satu jarum suntik untuk membuat karakter daun, putik, dan bunga di dalam jelly. Dia mengatakan, membuat jelly art memang terlihat mudah, tetapi perlu ketelitian dan jiwa seni yang tinggi.
Frieda Nurfifah mengaku, bisnis jelly artnya cukup diminati oleh masyarakat.
“Pembeli saya biasanya memesan untuk acara ulang tahun, pernikahan, atau sekadar untuk hadiah. Harganya bervariasi, tergantung ukuran,” terang Frieda Nurfifah.
Rata-rata pelanggannya dari kalangan menengah ke atas karena produknya dibuat dengan kualitas premium. Sekarang, harga puding dan jelly berkisar Rp 170.000. Sedangkan yang mahal seperti puding tumpeng bisa Rp 500.000. Adapun kue ulang tahun paling murah Rp 250.000 ukuran diameter 16 sentimeter.
Frieda Nurfifah mengatakan, jelly art yang paling mahal yang pernah dia buat adalah seharga Rp1,5 juta. Harganya mahal karena berukuran besar dan menggunakan hiasan karakter-karakter dari fondant.
Frieda Nurfifah berharap, bisnis jelly artnya bisa terus berkembang dan semakin dikenal masyarakat luas. Dia juga ingin terus mengembangkan tekniknya agar bisa membuat jelly art yang lebih indah dan menarik. Aris Arianto