Beranda Umum Nasional Hasto Tegaskan Gibran Bukan Lagi Keluarga PDIP

Hasto Tegaskan Gibran Bukan Lagi Keluarga PDIP

Prabowo Subianto (kanan) dan Gibran Rakabuming Raka (kiri) saat di KPU untuk daftar sebagai peserta Pilpres 2024, Rabu (25/10/2023). Hasto Kristiyanto menegaskan Gibran Rakabuming Raka tak lagi menjadi kader PDIP | tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga PDI Perjuangan (PDIP).

Penegasan Hasto tersebut menanggapi kabar belum dikembalikannya kartu tanda anggota (KTA) PDIP oleh Gibran.

Menurut Hasto, Gibran sudah tidak menjadi keluarga PDIP setelah berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

“Maka otomatis Mas Gibran karena mencalonkan diri bersama Bapak Prabowo jadi sudah tidak menjadi keluarga dari PDI Perjuangan,” ujarnya usai melakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/11/2023).

Hasto menambahkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu mengatakan Gibran dikuningkan (masuk Golkar).

Menurutnya, dalam Undang-undang Partai Politik, seseorang tidak boleh memiliki KTA ganda.

“Berdasarkan Undang-undang Partai Politik, seseorang tidak bisa diusung oleh partai politik yang berbeda (koalisi) karena ini menyebabkan gugurnya pencalonan seseorang ketika punya KTA ganda ini diatur dalam Pilkada,” ujarnya.

“Sehingga di dalam Pilpres pun maka capres dan cawapres tidak boleh memiliki KTA ganda,” terang Hasto.

 

Gibran Tak Lagi Jadi Kader PDIP

Pada Sabtu (4/11/2023), Hasto Kristiyanto menegaskan Gibran Rakabuming Raka tak lagi menjadi kader PDIP.

Ia menjelaskan, Gibran telah pamit dari keanggotaan PDIP.

Hasto pun menyebut, Gibran telah mengembalikan KTA PDIP ke DPC PDIP Solo.

Selain itu, Gibran juga telah pamit ke PDIP untuk menjadi cawapres Prabowo.

“Sudah diselesaikan oleh DPC Kota Solo, Karena Mas Gibran kan menerima KTA dari DPC Solo,” ujarnya.

Dengan demikian, menurut Hasto, Gibran tidak lagi anggota PDI Perjuangan karena sudah pamit. “Pamitnya sudah diterima,” kata Hasto usai menghadiri deklarasi dukungan Ganjar-Mahfud dari Keluarga Besar Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, Sabtu, dikutip dari Tribun-Bali.com.

Baca Juga :  DPR Wanti-wanti Pemerintah untuk Tunda Kenaikan PPN, Ini Sebabnya

 

Gibran Terima Surat DPC PDIP Solo

Sebelumnya, Gibran mengaku sudah menerima surat dari DPC PDIP Solo.

Surat tersebut ditandatangani Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy), dan Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa.

Adapun surat tersebut terkait pengembalian kartu tanda anggota (KTA) PDIP dan permohonan membuat surat pengunduran diri dari kader PDIP.

Surat itu diserahkan kepada Gibran melalui Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa, Selasa (31/10/2023).

 

Gibran pun menegaskan akan menindaklanjuti surat yang dikirim FX Rudy kepada dirinya.

“Sudah saya bawa (suratnya) nggih. Nanti akan kami tindak lanjuti,” ungkap Gibran di Balaikota Solo, Jumat (3/11/2023).

Penjelasan FX Rudy

Sementara itu, FX Rudy mengatakan, surat permohonan itu dikirim agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak dituding bermain dua kepentingan.

“Isinya mengimbau menyarankan saja untuk mengajak agar Mbak Mega tidak dituduh berdiri di dua kepentingan dan Pak Jokowi tidak diisukan berdiri di dua kepentingan itu aja isinya,” kata FX Rudy kepada awak media, Kamis (2/11/2023).

FX Rudy membenarkan, Gibran diminta mundur dari PDIP dan mengembalikan KTA partai.

“Iya kita sarankan KTA dikembalikan dan mengajukan pengunduran diri itu aja. Karena dulu datang ke DPC, sekarang ya pulang ke DPC lah kembali ke DPC. Dulu minta sekarang balekke (dikembalikan)” terang FX Rudy.

Sebagaimana diketahui, Gibran diminta mengundurkan diri sebagai kader PDIP setelah dideklarasikan sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.

Baca Juga :  Curhat ke Wamenaker Gaji di Indofarma Nunggak-nunggak, Noel: Saya Bukan Malaikat

Gibran diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

KIM terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Gelora, PBB, Garuda dan PRIMA.

Di sisi lain, status Gibran masih kader PDIP saat diumumkan sebagai cawapres Prabowo.

Gibran saat itu belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Namun, Gibran mengaku sudah berbicara dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani.

Kepada Puan, Gibran berpamitan untuk menjadi cawapres Prabowo.

Gibran kemudian mendapat dukungan dari Partai Golkar untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Dukungan itu disampaikan Golkar dalam Rapimnas yang digelar di DPP Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023).

Kemudian, pengumuman resmi Gibran menjadi bakal cawapres Prabowo dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023).

Prabowo dan Gibran pun resmi mendaftar sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada Rabu (25/10/2023).

www.tribunnews.com