JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Musim Penghujan Gunungkidul Rentan Banjir, Pemkab Keluarkan SE Ini

Tribunnews

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Sejauh ini, Kabupaten Gunungkidul dikenal sebagai daerah yang gersang dan tandus. Meski demikian, musim penghujan dikhawatirkan terjadi bencana banjir di kawasan ini.

Lantaran itulah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati tentang gerakan bersih kali dan luweng dalam mencegah banjir pada musim hujan.

Surat edaran yang diteken pada 26 Oktober 2023 ,ditujukan kepada seluruh panewu dan lurah se-Gunungkidul.

Kepala DLH Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, potensi banjir genangan mengintai Kabupaten Gunungkidul pada musim penghujan tahun ini.

“Salah satu titik rawannya adalah penyempitan muara atau bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut. Mitigasi bencana dengan gerakan kearifan lokal mulai digencarkan,”tuturnya, Minggu (19/11/2023).

Baca Juga :  2 Pria di Sleman Diringkus Polisi Karena Tembaki Rumah Kost Korban dengan Air Soft Gun

Dengan adanya kebijakan yang tertuang dalam SE tersebut, kata dia, supaya semua berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan.

Sekaligus, tidak buang sampah sembarangan seperti selokan, kali dan luweng untuk mencegah tertutupnya saluran air pemicu banjir .

Sementara itu, sejumlah masyarakat di Gunungkidul pun langsung mengaplikasikan kebijakan tersebut.

Satu di antaranya, di Padukuhan Kamal, Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari. Warga membentuk komunitas dan kelompok masyarakat gotong-royong bersih-bersih Sungai Sumurup.

Lokasi itu merupakan muara dari sungai-sungai di wilayah Wonosari yang mengalir ke sungai bawah tanah menuju Pantai Baron Kemadang, Tanjungsari.

Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kabupaten Gunungkidl Tri Wahyu Ariningsih mengatakan, normalisasi muara sungai dengan gerakan bersih kali dan luweng untuk mengantisipasi terjadinya banjir di musim hujan.

Baca Juga :  Ketahuan Hendak Tawuran, 6 Pelajar Bantul Ini Diamankan Warga

“Dalam surat edaran bupati memerintahkan ketua RW/RT, dan kelompok pemerhati kali bersama masyarakat untuk melakukan gerakan bersih kali dan luweng serta saluran air lingkungan sekitar,” katanya.

Selain melibatkan masyarakat, kata dia, gerakan bersih-bersih menggandeng mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta .

Kegiatan yang dimulai pada Sabtu (18/11) sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan sungai dan luweng.

“Sungai Sumurup di Padukuhan Kamal merupakan muara dari sungai-sungai di wilayah Wonosari tembus ke Pantai Baron. Apalagi sungai ini pernah meluap sekitar 2017 silam, maka dari itu perlu diperhatikan,” terangnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com