Beranda Umum Nasional KPK Dikebiri, MK Dimanipulasi Hingga “Etika Ndasmu”, Romo Magnis: Situasi Indonesia Sedang...

KPK Dikebiri, MK Dimanipulasi Hingga “Etika Ndasmu”, Romo Magnis: Situasi Indonesia Sedang Genting

Guru Besar Filsafat Moral, Romo Franz Magnis Suseno (tengah) ikut menghadiri pertemuan antara sejumlah tokoh dan budayawan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9/2019) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Guru Besar Filsafat Moral yang  menjadi pengajar filsafat dan etika, Franz Magnis Suseno menegaskan, saat ini, Indonesia sedang dalam suasana genting.

Suasana genting tersebut terjadi, utamanya pasca pengebirian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga manipulasi putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Romo Magnis pun mengaku resah dengan situasi politik yang terjadi saat ini.

“Saya sedikit mau menjelaskan situasi itu genting. Kemarin saya ditanya sahabat saya, Din Syamsudin, jawabnya saya pegang prinsip saya. Pokoknya jangan yang terburuk. Terus terang saya tidak punya masalah dengan pasangan AMIN dan Ganjar-Mahfud,” kata Romo Magnis dalam acara “All Out Ganjar Mahfud” yang diadakan Alumni SMA TOP GAN, gabungan SMA Kanisius, Pangudi Luhur, Tarakanita, Santa Ursula, St Theresia, Gonzaga, dan Loyola di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Minggu (28/1/2024).

Selain itu, Romo Magnis juga mengenang pencapaian reformasi yang terjadi pada 1998. Menurut dia perjuangan reformasi untuk mendemokratisasi Indonesia, saat ini justru ternodai dengan kondisi politik yang sedang terjadi.

Baca Juga :  Dampak Efisiensi Anggaran, Karyawan RRI dan TVRI yang Terlanjur Dirumahkan, Kembali Dipekerjakan

“Kalau gentingnya situasi, bagi saya sederhana. Kita dalam reformasi dengan mengorbankan orang banyak, akhirnya menginstal demokrasi dan HAM atas dasar Pancasila,” kata dia.

Romo Magnis juga menyinggung ungkapan calon presiden Prabowo Subianto yang pernah berujar soal “etik ndasmu” saat acara internal Partai Gerindra.

Ungkapan Prabowo itu viral setelah tersebar di media sosial sekaligus mendapat banyak kecaman dari masyarakat dan lawan politiknya.

“Dan, sekarang kita menghadapi etika ndasmu. Apakah kita dipimpin dengan orang tanpa etika? Saya melihat ada tanda-tanda sekarang bukan hanya arah pemilihan mau dipengaruhi penguasa, tapi ada tanda-tanda mau dimanipulasi. Kita berada di situasi gawat sejak sebelum reformasi,” ujar Romo Magnis.

Tak hanya itu, Romo Magnis juga merasa ragu terhadap presiden yang muncul pada Pilpres 2014, usai terpilihnya Presiden Joko Widodo (Jokowi). Peristiwa pembunuhan di Paniai Papua, menurut dia, seharusnya diselesaikan oleh Presiden, tapi dalam kenyataannya tidak diselesaikan.

“Saya sebetulnya mulai ragu-ragu sejak peristiwa Paniai, ketika orang Papua dibunuh. Padahal presiden bisa berbuat sesuatu. Kemudian, saya ragu-ragu lagi waktu pengebirian Komisi Pemberantasan Korupsi dengan akibatnya seluruh DPR mendukung pemerintah. Aduh, aduh tanpa komentar apa pun. Kita ini berjalan kemana? Saya juga mendengar desas-desus ada intimidasi. Ya teman-teman saya kira, kita dalam situasi berbahaya,” kata dia.

Baca Juga :  Pegawai BRIN Boleh Bernafas Lega, Efisiensi Tak Sampai Hapus Gaji ke-13 dan 14

www.tempo.co