Beranda Umum Nasional Jadi Sorotan Media Asing, Tak Mundur dari Menhan, Pendukung Prabowo Bisa Stagnan

Jadi Sorotan Media Asing, Tak Mundur dari Menhan, Pendukung Prabowo Bisa Stagnan

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba di acara debat perdana di KPU RI, Jakarta, Selasa (12/12/2023) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD telah resmi mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Meski demikian, rivalnya dari kubu 02, Prabowo Subianto belum mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Demikian pula wakilnya, Gibran Rakabuming Raka juga belum mundur dari jabatannya sebagai walikota Solo.

Hal itu telah menjadi sorotan media asal Singapura, Channel News Asia.

Dalam artikel berjudul “Indonesia Elections 2024: Prabowo’s Dual Role as Minister, Presidential Hopeful Risks Abuse of Authority, Analysts Say,” Channel News Asia menyatakan bahwa jabatan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan Pertahanan rawan disalahgunakan.

“Jabatan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan sekaligus kandidat presiden Indonesia mengkhawatirkan para analis dan aktivis, yang mengatakan bahwa hal ini membawa risiko penyalahgunaan kekuasaan dan sumber daya negara demi keuntungan politik selama siklus Pemilu. Indonesia, menurut analis, harus kembali ke masa ketika para menteri dan pejabat tinggi negara diberhentikan dari jabatannya masing-masing setiap kali ingin berpartisipasi dalam pemilihan presiden sebagai kandidat,” tulis Channel News Asia.

Media tersebut menyoroti Prabowo yang berkampanye di sela-sela tugasnya sebagai Menteri Pertahanan, meski menjadi kandidat presiden dalam Pilpres 2024.

Pada 4 Januari 2024, Prabowo bertemu dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta. Ia baru saja setengah hari bekerja sebagai Menteri Pertahanan.

Baca Juga :  Baru Satu Bulan Sejak Dilantik, Wapres Gibran Sudah 4 Kali Tinjau Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis, Kini Giliran SDN 15 Slipi

Pertemuan dengan sekelompok jurnalis senior dan pemimpin redaksi media massa berlangsung setelah makan siang untuk memaparkan tentang program-programnya sebagai calon presiden serta komitmen terhadap kebebasan berpendapat dan kebebasan pers di negara ini.

Menurut Channel News Asia, Prabowo adalah menteri pertama yang masih menjabat namun diperbolehkan mencalonkan diri sebagai presiden tanpa mengundurkan diri. Seorang analis mengatakan peran ganda Prabowo menyebabkan basis pendukungnya tidak bertambah karena hal ini.

Sementara saingannya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, bisa lebih leluasa berkampanye kapan pun dan di mana pun mereka mau karena tak lagi mengemban jabatan publik.

“Dengan lebih banyak waktu luang, Anies dan Ganjar telah mengunjungi pelosok nusantara, terkadang bertemu dengan pemilih di kota-kota kecil dan desa-desa terpencil. Mereka juga mampu menjejali lebih banyak agenda saat berkunjung ke provinsi tertentu dan lebih banyak berinteraksi dengan pendukungnya masing-masing,” tulis Channel News Asia.

“Empat puluh lima persen adalah jumlah suara yang sama yang diterimanya pada tahun 2019, ketika ia masih menjadi saingan Jokowi. Fakta bahwa dia tidak dapat sepenuhnya memanfaatkan kemitraannya dengan putra Jokowi berarti ada yang salah dengan kampanyenya,” kata Hendri Satrio, pengamat politik di Universitas Paramadina Jakarta, dilansir dari Channel News Asia.

Selain Prabowo, pasangannya Gibran Rakabuming Raka, juga tak mundur dari jabatannya sebagai walikota Solo. Sebaliknya, calon wakil presiden Mahfud MD yang berpasangan dengan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024, telah mundur dari jabatannya.

Baca Juga :  Perempuan Tak Terwakili di Unsur Pimpinan KPK, Alexander: Kalau Mau Lewat Kampanye Antikorupsi Saja

Sebelum mengundurkan diri pada 1 Februari, Mahfud berjanji hanya berkampanye pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu, dan menghabiskan sisa minggu itu untuk menjalankan tugasnya sebagai menteri.

Pengaturan ini, menurutnya, memudahkan masyarakat membedakan saat ia menjabat sebagai pejabat publik dan sebagai calon wakil presiden.

“Namun, Prabowo belum membuat pengaturan serupa dan akibatnya, ada keluhan yang diajukan terhadapnya bahwa ia menggunakan posisinya sebagai menteri pertahanan untuk keuntungan politik,” kata Channel News Asia

“Ada indikasi penyalahgunaan wewenang dan kampanye terselubung yang melibatkan Prabowo Subianto,” kata Julius Ibrani dari Persatuan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI).

www.tempo.co