SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – PDAM Solo memastikan stok air bersih aman meski air Sungai Bengawan Solo berlumpur akibat hujan. Kendati demikian, jika debit air Sungai Bengawan Solo meluap, IPAL (instalasi pengolahan air limbah) harus dihentikan.
Humas PDAM Solo Bayu Tunggul mengatakan, kondisi tiga IPAL di Bengawan Solo saat musim kemarau memiliki polutan yang terlalu tinggi. Hal itu mewajibkan dihentikannya operasional IPAL.
“Kalau musim penghujan dengan debit air yang masih muka sedang, kami masih bisa mengolah dan lebih mudah. Begitu, banyak lumpur malah lebih bagus,” ujarnya, ditemui saat di Balai Kota Solo, Senin (26/2/2024).
Termasuk jika Sungai Bengawan Solo banjir, lanjut Bayu, pengolahan air untuk air bersih akan menjadi lebih mudah. Bayu menekankan, kendala pengolahan air Bengawan Solo terjadi jika ada perubahan warna dan bau.
“(kalau banjir?) Nggak papa sebetulnya. Dari sisi pengolahan lebih mudah diikat oleh bahan kimia. Tapi kalau warna dan bau malah tidak mudah. Walau jernis masih ada sisanya. Kalau banjir kita sudah ada mitigasi panel dan listrik sudah dinaikkan. Kalau banjir ekstrim kami berhenti karena sudah mencapai panel listrik,” imbuhnya.
Bayu menegaskan, pengolahan air melalui IPAL Bengawan Solo akan dihentikan jika terjadi banjir ekstrim. Di sisi lain, ia juga memastikan genangan air tinggi yang terjadi beberapa kali di sejumlah wilayah Kota Solo saat hujan lebat tidak mengganggu pengolahan air.
“Pas banjir dihentikan karena beresiko, bisa nyetrum. Kemudian masuk ke reservoar itu bisa mengotori air yang sudah diolah. Jadi mggak bisa didistribusikan,” bebernya. Prihatsari