JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, pemerintahan Prabowo-Gibran tidak perlu ada oposisi.
“Bahkan kalau perlu kita enggak butuh oposisi, kita butuh gotong royong, kita butuh demokrasi gotong royong, enggak dibutuhkan lagi oposisi,” ujar Bamsoet, sapaan akrabnya usai menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Kamis (11/4/2024).
Karenanya, dia mendukung jika Prabowo akan merangkul semua partai politik (parpol) yang ada di parlemen.
“Saya mendukung jika Pak Prabowo merangkul semua parpol yang di parlemen untuk bersatu membangun bangsa ini ke depan,” ungkap Bamsoet.
Menurut Bamsoet, pengawasan atau checks and balances terhadap jalannya pemerintahan tetap dilakukan meskipun semua parpol bergabung.
“Bersatu itu bukan berarti checks and balances tidak hidup. Kita bisa musyawarahkan dalam sistem demokrasi kita sendiri,” tuturnya.
Dia mencotohkan dalam Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerapkali terjadi perbedaan pandangan antara parpol pendukung.
Hal itu dikatakan Bamsoet ketika ditanya wartawan mengenai rencana Prabowo yang hendak merangkul PDIP untuk bergabung dalam gerbong pemerintahan.
Adapun ketika ditanya jatah menteri Golkar bakal berkurang jika PDIP bergabung, Bamsoet mengatakan, penentuan Menteri adalah hak prerogatif presiden Prabowo nantinya.
“Nah itu prerogatif presiden terpilih nanti,” kata Bamsoet.
Bamsoet memang mengajak Prabowo merangkul pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD masuk ke dalam pemerintahan 2024-2029.
“Sebetulnya dua ini (Prabowo dan Ganjar) kan sahabat,” ungkapnya.
Bamsoet berharap Prabowo dan Ganjar bisa merekonsiliasi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan hasil sengketa Pilpres 2024.
“Diharapkan dua sahabat yang sempat terpisah karena kompetisi untuk bisa merajut kedua tim ini untuk rekonsiliasi,” ujarnya.