SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 48 yatim dhuafa dari jenjang SD – SMA di Kabupaten Sukoharjo menerima beasiswa Anak Hebat dari Sukoharjo Peduli. Penyerahan beasiswa tersebut dilangsungkan di Masjid Baitusy Syukur, Walang, Sukoharjo, Minggu (19/5/2024).
Retno Listyani Kurniawan, S.Pd dari Sukoharjo Peduli menjelaskan, beasiswa tersebut diberikan secara berkala tiap tiga bulan selama satu tahun. Adapun total beasiswa yang disalurkan selama satu tahun adalah Rp 80.000.000.
“Pendidikan adalah modal bagi para anak bangsa untuk mengukir masa depan mereka. Pemberian beasiswa ini harapannya dapat membantu para yatim dhuafa kembali meraih asa mereka,” paparnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Selain anak-anak yatim dhuafa penerima beasiswa, hadir pula para wali atau pendamping merka dalam kegiatan tersebut.
Kepada para wali, Retno Listyani berpesan untuk mengarahkan dan mendukung bakat setiap anak. Pasalnya, setiap anak itu bersifat unik, dimana mereka memiliki ciri khas dan keterampilannya masing-masing.
Retno mencontohkan adanya beberapa anak yatim dhuafa, yang dengan pembimbingan tepat akhirnya memiliki prestasi membanggakan. Misalnya, ada anak perempuan yang sudah hafal 7 juz, 14 juz, ada pula anak laki-laki yang sudah sering mengikuti pertandingan sepak bola di tingkat nasional.
“Masih banyak anak-anak yang memiliki bakat masing-masing, baik dari segi akademik dan non akademik. Karena itu, bapak ibu jangan pernah sekalipun putus asa untuk mempunyai mimpi menyukseskan anak-anak. Karena, insyaAllah pasti ada jalan. Dan Program Beasiswa Anak Hebat ini merupakan salah satu ikhtiar kami, untuk mendukung adik-adik di sini menggapai mimpinya,” paparnya.
Senyampang dengan kegiatan itu, diberikan pula edukasi kepada anak-anak tentang pengelolaan sampah. Edukasi tersebut melibatkan para relawan Leader Scholarship, yang juga merupakan penerima beasiswa jenjang perguruan tinggi.
Anak-anak tampak senang sekali, karena selain mendapatkan ilmu, mereka juga diajak untuk praktik memilah sampah, kemudian memanfaatkan sampah yang masih bisa didaur ulang.
“Anak-anak diajak untuk memanfaatkan dus snack mereka, menghiasnya dan mengubahnya menjadi celengan. Para pembina juga mengajarkan anak-anak untuk belajar menabung jika ingin membeli sesuatu,” ujarnya.
Tidak ketinggalan, orangtua dan wali pun mendapatkan sesi pembinaan dan sharing bersama manajer Sukoharjo Peduli dan tim program. Pada kesempatan ini, materi yang didiskusikan adalah mengenai life skill untuk anak.
Karena tidak semua life skill diajarkan oleh sekolah, sehingga orang tua/wali wajib mengajarkan ilmu-ilmu tersebut. Dalam acara sharing tersebut, para wali juga diberi kesempatan untuk memberikan usulan terkait tema kegiatan pembinaan yang dibutuhkan oleh mereka.
Retno Listyani berharap Program Beasiswa Anak Hebat itu dapat terus didukung dan berjalan, sehingga lebih banyak lagi membangun asa para anak yatim dan dhuafa. Program ini juga diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan yang lebih luas bagi kemajuan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di Sukoharjo. Suhamdani
