JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Berniat Usir Kera dengan Mercon, Warga Gunungkidul Ini Malah Kehilangan Jarinya

ilustrasi petasan | tribunnews
ย ย ย 

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Maksud hati mengusir monyet ekor panjang dengan mercon, namun warga Gunungkidul ย bernama Sarwanto ย ini malah kehilangan jari tengahnya oleh letusanย  mercon tersebut.

Saat dikonfirmasi, Sarwanto membenarkan dirinya telah kehilangan jari tengah tangan kiri oleh ledakan mercon, yang sedianya untuk menakut-nakuti dan menghalau monyet.

Diaย  menceritakan kejadian nahas itu terjadi, pada Selasa (25/6/2024) lalu, di areal sawah miliknya. ย Saat itu dirinya sedang berladang di sawah namun tiba-tiba segerombolan monyet datang menghampirinya.

“Di situ saya keluarkan petasan (mercon) niatnya untuk mengusir. Karena, sudah biasa pakai mercon untuk usir monyet masuk sawah, tapi saat itu petasan meledak di tangan saya,” ujar dikonfirmasi pada Jumat (12/6/2024).

Baca Juga :  Dalam 3 Bulan, Polres Bantul Tangkap 32 Tersangka Narkoba

Akibat ledakan tersebut, tangan kirinya langsung berlumuran darah.ย  Dia pun langsung dilarikan ke Puskemas namun karena kondisi luka padaย  tangan cukup parah, akhirnya dirujuk ke RS Sardjito, Yogyakarta.

“Ternyata jari tengah saya tak bisa disembuhkan sehingga harus diamputasi,” ucapnya.

Sarwanto menuturkan konflik manusia dengan monyet ini sudah berlangsung sudah sejak lima tahunan. Monyet-monyet tersebut menyerang pemukiman hinggaย  lahan-lahan pertanian warga.

“Akibatnya, tanaman kami banyak yang gagal panen,” tuturnya.

Dirinya pun berharap konflik antara manusia dengan monyet ini bisa menemui solusinya.

“Harapannya bisa segera diatasi, agar kejadian ini tidak terulang lagi,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, saat ini tengah menggandeng Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan kajian tentang karakter dan cara penanganan monyet ekor panjang.

Baca Juga :  Warga Jetis Bantul Dihebohkan Penemuan Mayat di Sungai Opak dan Tempuran Kali Bulus

“Adapun, kajianย  ini akan difokuskan pada karakter koloni, perilaku, kebiasaan, pola hidup, perkembangbiakan, hingga makanannya seperti apa,” tuturnya.

Dia mengatakan berdasarkan data dan laporan yang masuk ke DLH, monyet ekor panjang berkonflik dengan manusia terjadi hampir di seluruh kapenewon di wilayah ini.

Terutama, di wilayah Selatan Gunungkidul yang masih banyak populasi monyet ekor panjang tersebut.

“Serangan monyet tersebut disebabkan karena keterbatasan sumber makanan dan air di wilayah Selatan Gunungkidul . Maka dari itu, kami coba memetakan karakteristik dari rekomendasi hasil kajian agar dapatย  melakukan penanganan lebih terukur dan terarah,”pungkasnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com