KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dukungan dari masyarakat untuk Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono atau akrab disapa Mas Dar semakin meluas. Para pendukung mendeklarasikan diri mendukung Mas Dar untuk nyagub Jateng 2024.
Koordinator Radar Jateng 1, Catur Budi Santoso mengatakan, warga masyarakat dan komunitas warga mendeklarasikan diri bakal memenangkan Mas Dar di lingkhngannya masing-masing. Kali ini, dukungan berasal dari sejumlah komunitas warga.
Diantaranya forum nelayan Mina Agung Sejahtera Desa Gempolsari Kecamatan Rowosari Kendal menyatakan dukungan dan siap memenangkan Daryono di lingkungannya. Kemudian komunitas Mancing Desa Getas Jaten Karanganyar, komunitas warga Desa Rangkil Kemalang Klaten, komunitas warga Desa Jetis Karangnongko Klaten, komunitas ibu PKK Randublatung Blora, serta komunitas Mancing Nyobok Sayung Demak.
“Masyarakat berharap Mas Dar mampu membawa Jawa Tengah lebih baik. Karena Mas Dar sosok muda, bersahaja dan cerdas. Dekaf juga dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto,” ujarnya, Senin (8/7/2024).
ygtDiketahui, salah satu alasan kuat mendukung Sudaryono karena merupakan sosok dekat dengan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih. Menurur Catur, hal itu modal kuat untuk membangun sinergitas antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
“Jadi ini kesempatan bagi masyarakat Jateng untuk menjadikan Jateng lebih baik dan maju. Sandang, pangan, papan dan investasinya karena ini momentum masyarakat Jateng punya Gubernur selaras dengan Presiden terpilih ke depan,” bebernya.
Sebelumnya, Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah dari Partai Gerindra, Sudaryono sempat menggelar pertemuan dengan relawannya Radar (Relawan Sudaryono) Jateng I, di Solo, Bulan Mei 2024 lalu. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama sosok yang akrab disapa Mas Dar tersebut dengan relawannya di Solo, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Daryono menyebutkan tekad untuk mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah jika diberi kesempatan untuk memimpin Jateng. Sudaryono juga menceritakan kisah hidupnya yang pernah susah hingga bertemu Prabowo.
“Untuk kemiskinan, mau tidak mau harus ada intervensi. Miskin itu ada miskin ekstrim, dan itu harus dibantu. Saya punya rencana dan keinginan dan ini sudah dipraktekkan di Malaysia. Keluarga miskin ekstrim, anaknya disekolahkan di asrama. Atau di Ponpes dibiayai negara. Nanti Bapaknya diberikan padat karya. Sederhanya seperti itu,” ungkapnya. Prihatsari