WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 156 guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA di Kabupaten Wonogiri, mengikuti Lokakarya 5 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10.
Lokakarya 5 PGP Angkatan 10 berlangsung di SMAN 3 Wonogiri, Sabtu (21/9/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program yang diselenggarakan di 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan total 3.832 calon guru penggerak yang berpartisipasi.
Total di Jateng pada lokakarya ini didukung 694 pengajar, yang terdiri dari para pengajar praktik dari wilayah Jawa Tengah, termasuk 29 pengajar praktik khusus untuk Kabupaten Wonogiri.
Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jateng Darmadi, menjelaskan
PGP merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran. Yakni agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.
Selain itu menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.
Tujuan Lokakarya 5 PGP Angkatan 10 yakni
1. Calon guru penggerak mampu memaknai data yang diperoleh dalam tahapan B (Buat pertanyaan) dan A (Ambil Pelajaran) untuk menjadi informasi dalam merancang fase gali mimpi;
2. Calon guru penggerak dapat menentukan aktor-aktor yang akan dilibatkan dalam fase gali mimpi sekaligus menyusun strategi pelibatan aktor tersebut;
3. Calon guru penggerak dapat mulai membuat perencanaan program bagian judul program atau kegiatan, latar belakang, dan tujuan program.
Harapannya, para guru penggerak yang terlibat dapat mengimplementasikan pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada peserta didik, serta mengembangkan profil pelajar yang beriman, kreatif, gotong royong, dan mandiri, sesuai dengan cita-cita pendidikan Pancasila. Aris Arianto
