Beranda Daerah Wonogiri 2,5 Ton Ikan Mati di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Akibat Upwelling

2,5 Ton Ikan Mati di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Akibat Upwelling

Ikan
Ilustrasi kematian ikan di waduk. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musim penghujan yang baru dimulai di tahun 2024 ini membawa dampak serius bagi para pembudidaya ikan di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Wonogiri, telah terjadi kematian ikan massal di karamba jala apung (KJA) Waduk Gajah Mungkur. Peristiwa ini terjadi tepatnya di kompleks KJA Dusun Bendorejo Desa Sendang Kecamatan Wonogiri, dekat area wisata Waduk Gajah Mungkur.

Hingga kini, total kematian ikan mencapai lebih dari 2,5 ton, sebagian besar merupakan jenis ikan nila. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari beberapa pemilik KJA di lokasi tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Wonogiri, Sutardi, menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh upwelling.

Upwelling adalah fenomena di mana air dari dasar waduk yang dingin dan kaya akan zat-zat organik terangkat ke permukaan. Proses ini menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut di permukaan air.

Penyebab utamanya bisa berupa perubahan suhu air secara tiba-tiba akibat pergantian musim serta pergerakan angin yang memicu pengangkatan air dari dasar.

Baca Juga :  Daftar Bansos yang Cair Setelah Pilkada 2024

Dampaknya, ikan-ikan di permukaan mengalami kekurangan oksigen dan mati.

Kondisi ini sering terjadi saat pergantian musim, terutama pada awal musim hujan. Fenomena upwelling memicu pengurangan kadar oksigen di air, yang menyebabkan kematian ikan secara massal,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Wonogiri Sutardi, Kamis (7/11/2024).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Wonogiri Sutardi menerangkan, pihaknya sebelumnya telah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada para pembudidaya ikan terkait langkah-langkah pencegahan. Upaya antisipasi yang disarankan meliputi:

– Mengurangi padat tebar ikan di KJA untuk mencegah kekurangan oksigen.
– Mengurangi pemberian pakan ikan agar tidak terjadi penurunan kualitas air akibat sisa pakan dan sisa metabolisme ikan.
– Menjaga kebersihan waduk dari sampah dan sisa jaring yang bisa memengaruhi kualitas air.
– Melakukan panen lebih cepat jika terlihat ada tanda-tanda penurunan kesehatan ikan.

Sutardi menambahkan, jika para pembudidaya mendapati ikan-ikan mereka mati dalam jumlah besar, mereka diharapkan segera melapor kepada dinas terkait untuk penanganan yang lebih cepat.

Kematian ikan ini membawa dampak serius bagi ekonomi lokal, mengingat banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidup dari budidaya ikan di KJA Waduk Gajah Mungkur. Oleh karena itu, diharapkan langkah pencegahan lebih ketat dan edukasi kepada para pembudidaya dapat terus ditingkatkan untuk mengurangi potensi kerugian di masa mendatang.

Baca Juga :  Surat Suara Tidak Sah Tembus 25 Ribu Lebih, Terbanyak Sepanjang Sejarah, Setara DPT Satu Kecamatan loh Bos

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pembudidaya harus terus waspada dan mengikuti panduan pencegahan dari pihak dinas agar dampak serupa dapat diminimalisir. Aris Arianto