GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kecamatan (Kapanewon) Gedangsari, ternya merupakan kawasan yang paling banyak terjadi bencana dibandingkan daerah lain di Kabupaten Gunungkidul.
Menurut catatan dari Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, setidaknya di Gedangsari terdapat sebanyak 14 titik bencana, mulai dari bencana tanah longsor sebanyak 9 kejadian, talud ambrol (2) dan sisanya adalah kasus sungai yang meluap dan menutup akses jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul memetakan sebanyak 20 titik bencana akibat hujan deras yang mengguyur wilayah ini, pada Sabtu (7/12/2024) malam.
Kepala Bidang Logistik BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan kejadian bencana itu berupa longsor hingga meluapnya air sungai yang membuat sejumlah akses jalan terputus.
“Dari pagi tadi, tim gabungan bersama sejumlah relawan sudah melakukan pembersihan hingga mengirimkan bantuan permakanan. Atas kejadian ini tidak ada korban jiwa, warga pun tidak sampai harus mengungsi,”ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (8/12/2024).
Menyusul Gedangsari, adalah Kapanewon Semin, di mana terjadi satu kali bencana tanah longsor di sana. Lalu Kapanewon Nglipar di mana terjadi kejadian tanah longsor dan sungai meluap. Disusul kemudian Kapanewon Playen di mana terjadi pohon tumbang di tiga titik.
“Untuk beberapa akses jalan saat ini sudah bisa dilewati, sementara di Clongop masih ditutup karena sedang dilakukan proses evakuasi oleh pelaksana pembangunan jalan,”tuturnya.
Sementara itu, untuk nilai kerugian atas bencana ini, pihak BPBD Kabupaten Gunungkidul masih melakukan penghitungan.
“Kami masih mendata semua kerusakan akibat bencana ekstrem ini,”ujarnya.
Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga akhir Desember nanti.