WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – PT KAI Daop 6 Yogyakarta melakukan uji coba prasarana jalur Solo Kota–Wonogiri menggunakan rangkaian Lokomotif CC 206 dan dua kereta pada Kamis (30/1/2025) pukul 10.30 WIB. Uji coba ini bertujuan memastikan kelayakan jalur sebelum pengoperasian KA Batara Kresna Reborn dengan kecepatan lebih tinggi.
KA Batara Kresna sebelumnya dikenal sebagai kereta perintis wisata berkecepatan rendah, kini akan menggunakan rangkaian baru dengan kecepatan layaknya kereta reguler. Uji coba ini juga mencakup rangkaian baru yang akan menggantikan armada lama.
Meski lebih cepat, KA Batara Kresna Reborn tetap akan beroperasi tiga kali perjalanan pulang-pergi (PP) per hari dengan tarif Rp 4.000 per perjalanan.
Wonogiri-Jakarta Rp 100.000, Mungkinkah?
Jika KA Batara Kresna Reborn sudah beroperasi normal, masyarakat Wonogiri bisa menikmati perjalanan ke Jakarta dengan tarif murah.
Simulasi tarifnya sebagai berikut:
– Wonogiri–Solo: Rp 4.000 (KA Batara Kresna Reborn)
– Solo–Jakarta: Rp 100.000 (KA Bengawan)
Bahkan, dengan skema Public Service Obligation (PSO), tiket KA Bengawan bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp 74.000, sehingga total tarif Wonogiri–Jakarta hanya Rp 78.000.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro, menyatakan bahwa kecepatan sarana dalam uji coba ini lebih tinggi dari biasanya, yaitu 60 km/jam untuk relasi Stasiun Solo Kota-Wonogiri dan 100 km/jam untuk relasi sebaliknya. Kecepatan ini meningkat signifikan dibandingkan operasional sebelumnya yang hanya sekitar 30 km/jam.
“Uji coba ini dilakukan setelah proyek peningkatan prasarana selesai dikerjakan oleh Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Peron di tiap stasiun telah dicek ulang dan diukur untuk memastikan ruang bebas tetap aman dari potensi bersinggungan antara bodi kereta dan peron,” jelas Krisbiyantoro.
Ia juga menegaskan bahwa uji coba ini mencakup pengecekan seluruh prasarana pendukung perjalanan KA, termasuk proses langsir di stasiun untuk berpindah jalur. Demi keselamatan, masyarakat sekitar jalur diimbau untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.
Sebelumnya, DJKA telah melakukan sosialisasi terkait peningkatan kecepatan ini dengan memasang spanduk imbauan keselamatan di seluruh perlintasan sebidang di jalur Solo Kota–Wonogiri. Unit Pengamanan Daop 6 Yogyakarta bersama unsur kewilayahan turut serta dalam sosialisasi ini.
Hasil dari uji coba ini akan menjadi acuan untuk pengoperasian KA Batara Kresna dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 yang mulai berlaku pada 1 Februari mendatang.
Masyarakat Diimbau Patuhi Aturan Keselamatan
Mengingat adanya peningkatan kecepatan kereta, Daop 6 Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama di sekitar jalur rel dan perlintasan sebidang. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
A. Dilarang Beraktivitas di Jalur Rel
Masyarakat diingatkan bahwa jalur kereta api bukan tempat bermain, nongkrong, atau beraktivitas lainnya. Hindari berjalan atau berdiam di sekitar rel demi keselamatan bersama.
B. Berhati-hati di Perlintasan Sebidang
Pengguna jalan di perlintasan sebidang harus berhenti sejenak, menengok kiri dan kanan, serta memastikan tidak ada kereta yang melintas sebelum melanjutkan perjalanan.
C. Patuhi Rambu Keselamatan
Jangan menerobos palang pintu yang sudah tertutup karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Kami berharap masyarakat ikut mendukung peningkatan keselamatan dengan menjaga ‘ruang bebas’ jalur dari bangunan yang terlalu dekat dengan rel serta mendukung penutupan perlintasan liar,” tandas Krisbiyantoro.
Dengan peningkatan kecepatan ini, KA Batara Kresna Reborn diharapkan semakin efisien dan nyaman tanpa mengurangi faktor keselamatan. Akankah ini menjadi solusi perjalanan murah bagi warga Wonogiri ke Jakarta? Kita nantikan bersama! Aris Arianto