JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, resmi bergabung sebagai salah satu dewan penasihat Danantara. Pengumuman ini disampaikan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara pada Senin, 24 Maret 2025.
Selain Thaksin, empat tokoh lainnya turut mengisi jajaran dewan penasihat, yakni Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, dan Chapman Taylor. Nama-nama ini dinilai memiliki pengalaman luas dalam ekonomi, investasi, dan keuangan global.
- Profil Dewan Penasihat Danantara
- Ray Dalio
Pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia dengan aset kelolaan lebih dari 124 miliar dolar AS. Dalio dikenal sebagai inovator strategi investasi seperti risk parity dan All Weather Portfolio. Presiden Prabowo Subianto menyebutnya sebagai sahabat yang diharapkan dapat menjadi mitra strategis Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. - Helman Sitohang
Mantan CEO Credit Suisse Asia Pasifik dengan pengalaman lebih dari dua dekade di dunia perbankan investasi. Sitohang telah menangani transaksi senilai lebih dari 200 miliar dolar AS, termasuk penggalangan dana dan merger serta akuisisi di kawasan Asia Tenggara. - Jeffrey Sachs
Ekonom global yang dikenal dalam bidang pembangunan berkelanjutan dan pernah menjadi penasihat ekonomi Indonesia pascakrisis 1998. Ia juga penulis buku-buku ekonomi terlaris seperti The End of Poverty dan Common Wealth. - Chapman Taylor
Equity Portfolio Manager di Capital Group dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam investasi di Asia. Fokus investasinya mencakup sektor telekomunikasi dan pasar negara berkembang seperti Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
- Thaksin Shinawatra
Tokoh politik dan pengusaha yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand dari 2001 hingga 2006. Sebelum terjun ke politik, Thaksin adalah pengusaha telekomunikasi yang mendirikan Shin Corporation, perusahaan telekomunikasi terbesar di Thailand.
Bergabungnya Thaksin dalam dewan penasihat Danantara menjadi sorotan mengingat rekam jejaknya yang kontroversial, termasuk kasus korupsi yang membawanya ke pengasingan selama lebih dari satu dekade. Meski demikian, pengalaman bisnisnya dinilai berharga dalam pengelolaan investasi dan strategi ekonomi.
Adapun Danantara dibentuk sebagai sovereign wealth fund yang bertugas mengelola aset-aset BUMN Indonesia dengan nilai mencapai Rp 14.670 triliun. Peran dewan penasihat diharapkan dapat membantu mengarahkan strategi investasi dan meningkatkan nilai aset negara dalam jangka panjang.
