WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Wacana pendirian Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kabupaten Wonogiri memunculkan fakta menarik. Dua kecamatan, Karangtengah dan Batuwarno, sama-sama belum memiliki sekolah jenjang SMA sederajat.
Namun, tahun ini, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menargetkan pembangunan SMKN di Kecamatan Karangtengah.
Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan.
Selama ini, anak-anak dari Karangtengah harus pergi ke Baturetno atau Tirtomoyo, yang jaraknya lebih dari 22 kilometer.
Karangtengah dipilih karena banyaknya aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya SMK di wilayah tersebut.
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menegaskan bahwa layanan pendidikan harus merata di setiap kecamatan agar tak ada lagi anak putus sekolah hanya karena faktor geografis dan ekonomi.
Salah satu pertimbangan lainnya adalah untuk meminimalkan pernikahan dini di Karangtengah. Ketiadaan SMA maupun SMK negeri di wilayah tersebut dinilai sebagai faktor penyebab anak-anak enggan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno tetap optimis bahwa pembangunan SMKN di Karangtengah adalah langkah awal memutus rantai ketimpangan pendidikan.
“Kami sudah mendapatkan sinyal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pendirian SMK di Karangtengah diharapkan bisa menjadi solusi bagi anak-anak yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan lanjutan,” tegas Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Senin (3/3/2025).
Meski demikian, tak sedikit warga yang mempertanyakan apakah Karangtengah mampu menarik jumlah siswa yang cukup untuk mengisi kelas-kelas di SMKN nantinya. Beberapa warga khawatir jumlah rombongan belajar (rombel) akan minim, mengingat populasi siswa di Karangtengah tergolong sedikit.
“Kalau hanya mengandalkan siswa dari Karangtengah, sepertinya berat. Anak-anak dari Batuwarno mungkin juga enggan bersekolah ke Karangtengah karena lokasinya lebih tinggi dan jauh. Mereka lebih memilih ke Baturetno atau Tirtomoyo,” ujar seorang warga Batuwarno yang meminta namanya dirahasiakan.
Warga lainnya, RT justru berharap sekolah dibangun di Kecamatan Batuwarno. Dengan demikian anak dari Kecamatan Karangtengah masih bisa mengakses lantaran jaraknya cukup dekat.
“Atau kalau tidak dibangun saja masing-masing satu sekolah. Misalnya SMK di Karangtengah dan SMA di Batuwarno, mengenai waktunya ya tinggal menyesuaikan dengan persiapan, ijin, anggaran ‘kan,” tutur dia. Aris Arianto