WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Divisi Humas Polri kembali menuai kontroversi setelah merilis video promosi bertema “Pahlawan Masa Kini” yang dibuat menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Video ini justru mendapat respons negatif masif dari netizen di berbagai platform media sosial.
VIdeo promosi melalui akun resmi yang menyebut “Polisi adalah pahlawan masa kini”—visual keren dengan sosok polisi bersayap, penjaga dunia maya, hingga penolong saat banjir . Namun, ketimbang pujian, unggahan ini justru dihujani kritik tajam dari jagat maya.
Video yang dibuat menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) ini menuai kritik karena dinilai buruk dari sisi visual dan dianggap tidak autentik. Padahal, video tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan mendalam tentang sosok polisi dalam kehidupan masyarakat sebagai “pahlawan tanpa jubah”.
Namun publik merespons sebaliknya. Komentar sinis membanjiri unggahan video tersebut. Banyak yang mempertanyakan keputusan menggunakan visual AI ketimbang dokumentasi nyata dari aktivitas polisi di lapangan.
Di samping itu banyak yang menganggap video itu tidak sesuai realita di lapangan.
Akun Instagram @ut******mi menyebut “adik+keponakan saya hilang sudah 5 hari, laporan tidak diterima..bayar..bayar..bayar..kami bukan org kaya jadi hanya pasrah dengan keadaan. Mana ada pahlawan yg menyusahkan org lain”
Akun @is****_d** mengatakan “Pahlawan itu diakui bukan mengakui. Contohlah Damkar yg beneran kerja beneran bantu rakyat tanpa hrs ada uang pelicin tanpa koar koar apalagi ngaku pahlawan”. Komentar sejenis bahkan mengusulkan polisi diganti Damkar.
Sedangkan akun @ma****di menuturkan “Nggak percaya 100 persen sama institusi ini lagi…”
Akun lainnya menyebutkan lebih percaya polisi tidur daripada postingan polri pahlawan. Banyak juga yang menyatakan bahwa unggahan Humas Polri tersebut termasuk hoaks.
Kritik tak kalah tajam datang dari berbagai akun netizen yang mempertanyakan alasan penggunaan teknologi AI. Berikut beberapa komentar yang mencuat.
@war*net_k (akun disamarkan)**: “Budget segede gaban tapi bikin video pakai AI. Mending dananya buat training officer aja”
@cit*zen_id (akun disamarkan)**: “Video AI ini malah bikin image polisi tambah buruk. Kayak gak ada prestasi nyata yang bisa dipamerin”
Kritik Netizen: Tidak Sejalan dengan Realitas
Narasi sebagai pahlawan masa kini disambut sinis oleh warganet. Banyak yang mempertanyakan alasan penggunaan visual AI ketimbang dokumentasi nyata dari kehidupan polisi sehari-hari. AI ini malah bikin disconnect sama realitas.
Respons 99% Negatif di Media Sosial
Data menunjukkan bahwa respons netizen terhadap video AI Polri ini hampir 99% negatif. Hal ini terlihat dari:
• Ratio komentar negatif vs positif: 99:1
• Jumlah dislike yang jauh melampaui like
• Trending topic dengan sentimen negatif di Twitter/X
• Viral di berbagai grup WhatsApp dengan tone kritik
Mengapa Video AI Polri Kontroversial?
Beberapa faktor yang membuat video ini menuai kritik:
✓ Tidak Autentik: Penggunaan AI dianggap tidak mencerminkan realitas
✓ Pemborosan Budget: Netizen mempertanyakan alokasi anggaran
✓ Disconnect dengan Realitas: Video AI tidak selaras dengan kondisi lapangan
✓ Kurang Dokumentasi Nyata: Polri dianggap tidak memiliki footage asli
✓ Timing yang Kurang Tepat: Di tengah berbagai isu, video AI malah muncul
Dampak Terhadap Citra Polri
Kontroversi ini berpotensi berdampak negatif pada citra Polri di mata publik:
✓ Trust Issues: Kepercayaan publik terhadap transparansi Polri
✓ Credibility Gap: Kesenjangan kredibilitas institusi
✓ PR Disaster: Bencana public relations yang merugikan
✓ Budget Scrutiny: Pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan anggaran. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.