SRAGEN – Salah satu putra terbaik yang pernah menjadi anggota pasukan pengawal Presiden Soekarno, Letnan Dua Ahmad Soetarjo, berpulang, Rabu (24/1/2018) di kediamannya Cantel, Sragen.
Kepergian Soetardjo menyimpan banyak kenangan atas sosoknya yang dinilai menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Menurut putra sulung almarhum, Eddy Herwanto, ayahnya memang sangat sederhana dan bahkan nyaris tak pernah memamerkan tugasnya mengawal Presiden kala itu. Almarhum juga berpesan jika meninggal ingin dimakamkan di taman makam pahlawan.
“Beliau berpesan supaya tidak dimakamkan di taman makam pahlawan kalau meninggal,” papar Eddy ditemui usai pemakaman, Rabu (24/1/2018).
Anak Soetarjo yang lain, Eddy Hari Susanto menambahkan, ayahnya memiliki 14 anak dari dua kali pernikahan.
Isteri pertama meninggal pada 1965, sebelum meletusnya G30S/PKI. Soetarjo kemudian memutuskan pindah ke Yogyakarta pada 1965. Pada medio 1990-an, Soetarjo kemudian balik tinggal di kampung kelahirannya di Sragen.
Di mata keluarga, mantan Letda yang dikenal sebagai ajudan setia pahlawan Proklamator RI itu juga dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana dan enggan tampil bermewahan meski dekat dengan orang pertama di negeri ini. Wardoyo