SOLO– Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggenjot upaya masuk dalam jajaran perguruan tinggi dan universitas terbaik di dunia. Pasalnya, tahun ini UMS tidak masuk dalam peringkat PT dan Universitas Terbaik versi QS.
Sebelumnya, Lembaga pemeringkatan universitas dan perguruan tinggi dunia Quacquarelly Symonds (QS) World University Ranking 2017/2018 menempatkan UMS di ranking kedelapan dari sembilan universitas dan perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Sedangkan di tingkat internasional, pemeringkatan yang dilakukan QS terhadap seribu perguruan tinggi di 84 negara itu menempatkan UMS di peringkat 800-an.
Rektor UMS, Sofyan Anif mengungkapkan, pihaknya terus menggenjot langkah untuk kembali mengukuhkan kualitas UMS sebagai perguruan tinggi terbaik. Beberapa langkah yang dilakukan yaitu dengan mendulang lebih banyak artikel terindeks scopus.
“Kami akan melakukan kooridinasi dengan pengelola Scopus untuk mendulang scopus. Dengan bimbingan mereka kami harapkan bisa kembali menaikkan ranking UMS. Ini merupakan salah satu strategi pendek sehingga dalam enam bulan ke depan bisa kembali masuk dalam ranking, minimal bercokol di tempat yang sama sebagai salah satu universitas swasta yang masuk,” urainya, Rabu (11/7/2018).
Selain itu, Anif menambahkan, dirinya juga tengah berusaha untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah. Pasalnya, perguruan tinggi negeri mendapatkan subsidi untuk mendorong peringkat menjadi world class university.
“Dan kami berharap bisa mendapatkannya juga. Bagaimanapun juga harus dikejar, karena mau tidak mau berpengaruh juga kepada perolehan mahasiswa,” tukasnya.
Sebelumnya, UMS menjadi satu-satunya Universitas Swasta yang masuk dalam 10 besar QS dimana sembilan universitas atau perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang lain yaitu Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Univeraitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan terakhir Universitas Brawijaya. Triawati PP