SORONG – Buaya di penangkaran milik Albert Siahaan di Kelurahan Klamalu, Kecamatan Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat memangsa seorang warga.
Sebagai akibatnya, ratusan warga secara bersama-sama membantai 292 ekor buaya di penangkaran tersebut, Sabtu (14/7/2018).
Kapolsek Aimas Kompol Emi Fenetyruma mengatakan, saat ini ratusan buaya yang telah dibantai warga dikuburkan di lokasi kejadian.
“Saat ini kami tengah menunggu pengelola dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Konservasi Sorong untuk membahas langkah-langkah selanjutnya,” tutur Emi saat dihubungi, Minggu (15/7/2018).
Pembantaian buaya dilakukan warga Tugu Merah, SP 1, Kita Aimas, di penangkaran milik Albert Siahaan setelah seorang warga tewas dimangsa buaya, Jumat (13/7/2018).
“Ditaksir, pengusaha mengalami kerugian ratusan juta rupiah,” ungkap Emi.
E Barmala, seorang warga setempat yang melihat peristiwa itu, mengatakan, aksi itu spontan dilakukan warga yang marah kepada pemiliknya karena membangun penangkaran buaya di kawasan pemukiman warga.
Bahkan warga kerap ketakutan berada di sekitar lokasi penangkaran karena penangkaran dan ladang pertanian warga hanya dibatasi dengan pagar seng.
Warga khawatir, pagar seng mudah sekali dilewati buaya.
“Harusnya penangkaran tidak ditempat terbuka dan jauh dari keramaian. Sebaiknya binatang seperti ini ditempatkan jauh dari lokasi pertanian ternak warga,” tutur Barmala.
Menurut dia, saat kejadian, warga leluasa masuk ke dalam penangkaran lantaran pintu penangkaran tak dikunci oleh pemiliknya yang saat itu tidak sedang berada di tempat.
Saat itu, warga langsung mengejar sepasang buaya yang berukuran besar kira-kira sepanjang dua meter lebih.
Setelah berhasil ditangkap, warga kemudian mengikat dan menyeret buaya tersebut keluar penangkaran lalu beramai-ramai menikamnya hingga mati.
Bahkan, polisi yang tiba di TKP tak mampu meredam emosi warga.
Polisi, lanjut dia, hanya diam menyaksikan warga membantai satu per satu buaya, dari yang berusia bayi hingga dewasa. Total buaya yang mati sebanyak 292 ekor.