KARANGANYAR- Meningkatnya ancaman narkoba di kalangan generasi muda memantik atensi tersendiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sebagai wujud kepedulian dan pencegahan bahaya narkoba, Kemenkominfo melalui Direktorat Informasi Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, bakal menggelar agenda sosialisasi terkait perlindungan generasi muda dari bahaya narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza).
Namun, kali ini sosialisasi bakal digelar dengan cara unik yakni melalui media kesenian wayang kulit. Tak tanggung-tanggung, Kemenkominfo bakal menghadirkan dalang kondang Warseno Slank yang akan tampil lewat aksi mendalangnya.
Agenda pentas rakyat wayang kulit itu bakal digelar Minggu (28/10/2018) malam di Lapangan Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar. Pimpinan Event Organizer (EO) acara tersebut, Ferro Henri Wijaya mengungkapkan agenda pentas wayang kulit itu diprakarsai oleh Kemenkominfo melalui Dirjen IKP dalam rangka menyosialisasikan perlindungan generasi muda dari bahaya Napza.
Sosialisasi juga sekaligus untuk mendorong terwujudnya program kota layak pemuda bagi Kabupaten Karanganyar.
“Dipilihnya Kabupaten Karanganyar karena sasarannya memang menuju Kota Layak Pemuda. Ini program rutin setiap tahun dari Kemenkominfo dan tahun ini untuk Jawa Tengah kebetulan yang ditunjuk Karanganyar,” papar Ferro di tengah persiapan acara, Sabtu (27/10/2018).
Agenda tersebut bakal dihadiri langsung oleh Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Wiryanta didampingi pejabat dari BNN Jawa Tengah serta perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Bupati Karanganyar Juliyatmono juga dijadwalkan hadir di agenda spektakuler itu.
“Kemenpora ikut digandeng karena kaitannya dengan Kota Layak Pemuda, sedang BNN terkait dengan sosialisasi Napza-nya. Acara pentas wayang kulit ini digelar untuk masyarakat luas dan gratis. Makanya kami berharap masyarakat bisa berbondong-bondong menyaksikannya,” urainya.
Sementara, anggota EO lainnya, Faqih Normansyah menambahkan dipilihnya wayang kulit sebagai media sosialisasi dikarenakan wayang kulit dianggap kesenian tradisional yang sudah familiar di kalangan Solo dan sekitarnya.
Selain itu, kesenian wayang kulit dinilai sudah merakyat dan selaras untuk dijadikan wahana pendekatan sesuai kearifan lokal yang ada.
“Dengan media kesenian wayang kukit tentu akan lebih menarik dan mengena daripada sosialisasi langsung. Lebih dari itu, ini juga bagian nguri-uri budaya dan bisa lebih mudah mengena di kalangan anak muda. Apalagi dalangnya kita hadirkan Ki Warseno Slank yang sudah punya jam terbang dan banyak digemari,” urai Faqih.
Menurutnya, pentas wayang kulit itu akan dimulai pukul 20.00 WIB. Ia berharap partisipasi aktif masyarakat dan kalangan muda di Karanganyar, Solo dan sekitarnya untuk meramaikan acara tersebut. Wardoyo