JOGJA – Jogja memang identik dengan kuliner gudeg. Tapi belakangan ini, Anda perlu melirik “ke lain hati” lho. Pasalnya, ada kuliner baru yang hadir dan mewarnai kota Jogja.
Telur asin, yah, makanan ini adalah buatan para ibu rumah tangga dan kini lagi menjadi salah satu favorit.
Meskipun di daerah lain sudah menjadi oleh-oleh khas, namun rasa dan vitamin yang terkandung dalam telur asin khas Jogja ini berbeda dari telur asin daerah lainnya.
Untuk memperbanyak produksi telur asin khas Yogyakarta ini, lebih dari 50 kaum ibu mengikuti pelatihan. Pengusaha telur asin, Endang Rukmini mengajak para ibu untuk membuat telur bebek asin ini menjadi oleh-oleh khas Jogja.
“Awalnya di grup WA banyak yang tertarik untuk membuat telur asin seperti yang saya tekuni. Maka kami adakan pelatihan,” kata Endang saat pelatihan di Purwomartani, Kalasan, Sleman, Kamis (27/12/ 2018).
Ide awalnya menurut dia karena sebagai sesama perempuan merasa selama ini belum bisa mapan secara ekonomi. Dengan memproduksi telur asin, ia berharap tingkat ekonomi keluarga mereka semakin membaik dan bisa membantu para suami.
Endang menambahkan, dalam pelatihan, para ibu diberikan ilmu bagaimana membuat telur asin yang berkualitas. Berbeda dari yang selama ini ada di pasaran. Mereka diberi cara yang mudah untuk proses pembuatan telur asin yang enak dan rasanya berbeda dengan telur asin asal daerah lain yang sudah lebih dahulu terkenal.
ilustrasi telur asin (pixabay.com)
“Kalau telur asin asal Brebes jelas sudah jadi khas. Tapi rasanya berbeda dengan yang saya buat,” kata Endang.
Ia bahkan dengan percaya diri menyebut telur asin khas Yogyakarta ini lebih enak. Telur asin ini bisa menjadi oleh-oleh khas yang mendampingi bakpia dan gudeg.
Disebutkan, bahwa telur bebek memang masih banyak didatangkan dari Jawa Timur. Telur bebek dipilih yang bagus dengan kuning telur yang warnanya cenderung oranye. Kandungan omega tiganya diyakini lebih tinggi.
“Telur bebek yang kami pilih dengan omega 3 lebih tinggi. Karena bebek petelurnya diberi pakan dengan campuran kepala udang,” kata Endang.
Keistimewaan rasa telur asin khas Jogja ini, ada di garamnya. Jika pengusaha lain menggunakan garam grosok, telur asin khas Jogja ini menggunakan garam batangan.
“Rasanya beda. Kalau pakai garam batangan lebih gurih dan tidak terlalu asin,” kata dia.
Harga Rp 3.500 per telur. Produksi telur asin ini tidak hanya melayani konsumen di Daerah Istimewa Yogyakarta tapi hingga luar Jawa. #tribunnews