SEMARANG– Isu broadcast via WhatsApp yang beredar di masyarakat perihal obat progesterex atau obat baru yang dipakai pelaku pemerkosa untuk memperdayai korbannya dipastikan hoax. Penegasan itu disampaikan Bidhumas Polda Jateng.
Efek penggunaan obat progesterex yang membuat korban tidak sadar apa yang sudah terjadi dan tidak hamil sudah di investigasi oleh Direktorat Reserse Narkoba merupakan berita hoax yang sudah lama beredar sejak tahun 1999.
Berikut isi broadcastnya:
Yang Punya
ANAK gadis,
ADIK perempuan,
KAKAK perempuan
atau ANDA sendiri dan
semua yang PEREMPUAN…..!!!_
informasi penting …..
Telah beredar sebuah obat baru yg bernama ”Progesterex”
Obat ini adalah pil kecil yg digunakan untuk mensterilisasi.
Obat ini sekarang dipakai oleh para pemerkosa pada :
~Perayaan pesta
~Pub, Discotique
~Perayaan Reuni dsbnya untuk memperkosa & mensterilisasi korbannya.
Progesterex dasarnya dijual di beberapa dokter hewan & toko binatang,& digunakan untuk hewan besar.
Obat tersebut biasanya digunakan bersamaan dengan Rohypnol (Roofies) semacam obat bius.
Pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Rohypnol ini semacam effervescent tablet yang cepat larut didalam air.
Pelaku hanya tinggal memasukan Rohypnol & Progesterex kedalam minuman & Korban tidak akan pernah ingat apa yang telah terjadi pada malam/pagi/siang/ sore itu & Progesterex akan membuat si wanitaTIDAK AKAN HAMIL
Hingga si pemerkosa akan tetap bebas berkeliaran.
Tetapi yang perlu diperhatikan, EFFECT PROGESTEREX GAK SEMENTARA
Progesterex dibuat untuk mensterilkan kuda, jerapah & binatang besar lainnya.
Setiap wanita yang telah meminumnya TIDAK AKAN PERNAH MENGANDUNG LAGI SEUMUR HIDUPNYA.
Kalau bisa dishare sekarang juga!!!
”PEDULI PEREMPUAN”
Harap Di Share juga ke teman2 dan saudara yang lain karena sangat bermanfaat !!!
NB : Jangan Pernah menerima minuman dari laki laki yg tidak dikenal dgn alasan ingin berkenalan, atau orang yg tdk dikenal dgn baik.
“Saya menghimbau kepada anggota dan masyarakat agar tidak menyebar broadcast kalau belum terkonfirmasi kebenaranya sehingga menimbulkan keresahan masyarakat,” jelas Kombes Pol Wachyono, mewakili Kapolda Irjen Pol Condro Kirono seperti dilansir Tribratanews Polda Jateng Kamis (3/1/2019).
Hingga saat ini Direktorat Reserse Narkoba Polda Jateng tidak pernah menerima laporan dari masyarakat terkait obat progesterex. Wardoyo