WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -Korem 074/Warastratama bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta dan Pemkab Wonogiri mengadakan pemberdayaan lahan Green Bell Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
Pemberdayaan ditempuh untuk meningkatkan potensi pertanian tanaman buah dan rempah-rempah. Yakni melalui penanaman bibit buah dan rempah di Dusun Pokoh Kidul Desa Purworejo, Kecamatan Wonogiri, Rabu (27/2/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Rafael Granada Baay, Wakil Bupati Wonogiri Edi Santoso, Forkopimda Wonogiri, Perum Jasa Tirta I Wonogiri, petani milenial dan kelompok tani Ngudi Makmur Desa Pokoh Kidul Kecamatan Wonogiri.
Wakil Bupati mengapresiasi pihak TNI khususnya Korem 074/Warastratama yang telah ikut memikirkan wilayah Kabupaten Wonogiri. Terutama dalam membantu penghijauan dan memberikan bibit buah alpukat, serai dan srikaya jumbo yang ditanam di wilayah Waduk Gajah Mungkur.
Wabup menambahkan kegiatan itu sebagai wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat dan apapun keinginan rakyat, TNI selalu mewujudkan.
“Tentunya terus kita tingkatkan tidak hanya di wilayah ini akan tetapi penanaman 100 ribu pohon pun bisa ditanam di seputaran Waduk Gajah Mungkur. Semoga dengan penanaman buah ini bisa meningkatkan penghasilan daerah dan ekonomi kerakyatan,” sebut Wabup.
Danrem menyampaikan, pihak TNI khususnya Korem 074/Warastratama membantu program pemerintah dalam penghijauan serta membantu para petani dalam pengembangan pertanian. Yaitu dengan memberikan bibit buah dan rempah untuk menunjang perekonomian rakyat. Masyarakat tidak usah khawatir karena sudah disiapkan marketnya.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh daerah lain. Selain itu saya juga berharap daerah ini dapat dijadikan wisata desa sehingga dapat memunculkan banyak peluang pendapatan dan lapangan kerja bagi warga desa,” tandas Danrem.
Danrem juga menegaskan sudah memerintahkan para Dandim jajaran Korem 074/Warastratama untuk mencari lokasi pembuatan embung. Keberadaan embung diharapkan dapat menampung dan mencukupi kebutuhan air bagi petani di saat musim kemarau. Aris Arianto