Beranda Daerah Wonogiri Serangan Kera di Wonogiri Kian Menjadi. Tak Takut Dengan Manusia, Sudah Berani...

Serangan Kera di Wonogiri Kian Menjadi. Tak Takut Dengan Manusia, Sudah Berani Mendekat ke Jalan Raya

Terlihat kawanan kera bergerombol di atap toko pinggir jalan Ahmad Yani, Wonogiri.
Terlihat kawanan kera bergerombol di atap toko pinggir jalan Ahmad Yani, Wonogiri, Rabu (20/3/2019).

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM -Serangan kera ekor panjang di wilayah Wonogiri semakin menjadi-jadi. Kera sudah berani mendekat ke komplek pertokoan di jalan raya.

Kera juga tidak lagi takut kepada manusia. Binatang primata itu enggan beringsut kendati hanya berjarak beberapa meter dari manusia.

Informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (20/3/2019), kawanan kera ekor panjang terlihat berada di atap toko di kawasan Batas Kota Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri. Komplek pertokoan tersebut berada tepat di pinggir jalan raya Ahmad Yani Wonogiri.

Beberapa di antaranya duduk bergerombol. Sebagian terlihat mondar-mandir dari atap toko satu ke bangunan lainnya.

“Padahal lalu lintas sangat padat. Tapi (kera) tidak takut, tidak ada yang lari menjauh,” jelas salah satu pengguna jalan, Sarni.

Baca Juga :  Mahasiswa Dapat Uang Sejuta Perbulan, Mau?

Warga lainnya, Arini mengaku khawatir dengan keberadaan kera tersebut. Pasalnya bisa saja sewaktu-waktu masuk ke dalam toko dan membuat pengunjung atau karyawannya ketakutan.

“Mohon pihak terkait mengatasinya,” pinta dia.

Seorang pengendara sepeda motor, Haryanto mengatakan berpapasan dengan kera di jalan perbukitan belakang Polres Wonogiri. Yang dia herankan, kera yang kala itu hanya seekor tidak bergeming ketika jarak dengannya tidak sampai dua meter.

“(Kera) tetap duduk sambil melihat saya. Padahal sebelumnya kalau dengar suara motor atau melihat manusia langsung kabur,” kata dia.

Menurut dia, keadaan seperti itu cukup membahayakan. Terlebih ketika ada kera sejenis berpapasan dengan pengendara yang ketakutan. Sangat mungkin terjadi hal buruk. Misalnya pengendara terjatuh lantaran takutnya. Aris Arianto