SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaksanaan upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2019 di SMPN 8 Solo terasa istimewa.
Pasalnya, hadir dua orang tamu dari luar daerah. Pertama adalah Djoko Purnomo Adi Saputro, yang merupakan ASN dari BIG (Badan Informasi Geospasial) Bogor, Cibinong, Jawa Barat.
Sementara tamu kedua adalah Dra Suparmi, seorang ASN Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Kalimantan Tengah.
Alasan keduanya mengikuti upacara di SMPN 8 Solo cukup unik. Lantaran pembelian tiket mudik sudah berlangsung lama, sementara upacara tersebut adalah kewajiban yang harus dilaksanakan seorang ASN.
“Kebetulan kakak saya bekerja di sekolah ini,” ujar Djoko yang asli Kemlayan Solo ini, sebagaimana dikutip dalam rilis yang dikirim ke Joglosemarnews.
Sedangkan Dra Suparmi yang kelahiran Sragen ini mengaku punya teman kuliah yang kebetulan menjadi guru.
“Ya jadi hitung-hitung ini sebagai reuni kecil-kecilan,” ujarnya, sebagaimana rilis yang dikirim Sie Publikasi SMPN 8 Solo, Sri Suprapti ke Joglosemarnews.
Dra Suparmi mengaku cukup nyaman bertamu di SMPN 8 Solo, lantaran suasana yang nyaman, enak dan sejuk sekali.
Termasuk warga sekolah yang ramah, saling bertegur sapa. Bahkan, banyak guru yang penasaran dengan kedatangannya, dan langsung mengajaknya berkenalan.
Sebagaimana diketahui, sebagai syarat mengikuti upacara di tempat berbeda, ASN wajib mengirimkan bukti telah mengikuti upacara bendera kepada atasan langsung, berupa foto diri saat mengikuti upacara.
Bila ada yang tidak mengikuti upacara bendera, akan dikenakan pemotongan tunjangan kinerja sesuai peraturan yang ada.
Selain ada bukti foto juga ada formulir kehadiran pelaksanaan Upacara Bendera memperingati hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2019.
Bertindak selaku pembina upacara Ch Endah Setyowati, SPd. Dalam amanatnya, Endah membacakan sambutan dari Kepala BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia).
Pada intinya Pancasila mampu menyatukan kita semua sebagai satu bangsa dan hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Endah berharap, perdebatan mengenai hari lahir Pancasila sudah tidak relevan lagi dilakukan. Yang penting sekarang adalah mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus. suhamdani