JEPARA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puncak peringatan HUT Bhayangkara di Polres Jepara diwarnai aksi fenomenal. Sejumlah personel dan Kapolres AKBP Arif Budiman menunjukkan atraksi memukau yang tak lazim, Rabu (10/7/2019).
Pucuk pimpinan Polres Jepara itu membuat para personel, Forkompida dam ratusan hadirin yang datang tercengang.
Ya, siapa sangka, Kapolres yang pernah meraih penghargaan sebagai penyidik Tipikor terbaik dari Kapolri tahun 2016 itu mampu mematahkan batangan besi hanya dengan tangan hampa.
Dengan seragam lengkap, AKBP Arif berjalan menuju lapangan Batealit Mapolres Jepata untuk unjuk kebolehan. Sekali helaan nafas, batangan besi yang diletakkan melintang pun ditebas dengan tangan kosongnya hingga patah jadi dua.
Aplaus pun mengiringi atraksi yang diperagakan pagi itu. Setelah Kapolres, beberapa personel yang ahli peragaan beladiri satu persatu juga menampilkan atraksi yang sama.
Tak hanya batangan besi, tumpukan batu bata juga hancur hanya dalam sekali tebasan tangan kosong.
Aksi para personel dan Kapolres itu pun langsung mengundang aplaus meriah dari hadirin.
Kapolres AKBP Arif mengatakan aksi mematahkan batangan besi itu dilakukan untuk melatih dan merefresh kembali kemampuan beladiri yang selama ini ditekuninya bersama personel.
Lebih dari itu, aksi menaklukkan batangan besi itu juga untuk memotivasi para personel bahwa sebagai pimpinan harus memberikan teladan yang baik dan tak hanya duduk di belakang meja.
“Filosofinya bahwa pimpinan itu tidak hanya duduk di belakang meja, tapi sebisa mungkin harus menginisiasi di depan dalam kegiatan apapun di lapangan. Sehingga bisa memahami permasalahan dan segera bisa mengambil keputusan,” terangnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Saat ditanya apakah memiliki tenaga dalam untuk mematahkan batangan besi itu? AKBP Arif mengatakan tak ada ilmu kanuragan atau tenaga dalam untuk melakukannya.
Menurutnya aksi mematahkan batangan besi itu dilakukan hanya dengan modal keyakinan.
“Segala sesuatu kalau didasari keyakinan kuat pasti yakin bisa. Besi keras pun bisa patah asalkan kita punya keyakinan. Kuncinya itu,” tuturnya. Wardoyo