Beranda Nasional Jogja Dokter Muda asal Bantul Menghilang, Sebelumnya Pamit Bekerja

Dokter Muda asal Bantul Menghilang, Sebelumnya Pamit Bekerja

Ayu Cahyaning Pramesti (29), seorang dokter di PKU Bambanglipuro Bantul. Tribunjogja. Istimewa
Ayu Cahyaning Pramesti (29), seorang dokter di PKU Bambanglipuro Bantul. Tribunjogja. Istimewa

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Ayu Cahyaning Pramesti (29), seorang dokter di PKU Bambanglipuro Bantul sejak Rabu, 10 Juli 2019 pergi meninggalkan rumah untuk pamit bekerja.

Namun sudah lebih dari tiga hari keberadaannya tidak diketahui dan dinyatakan hilang.

Ayu sebelumnya pamit kepada suaminya, Edy Sutrisno untuk pergi bekerja pada Rabu lalu. Hingga kini, keberadaan sang dokter masih misterius sehingga sang suami membuat laporan orang hilang ke Polres Bantul.

“Perginya sejak hari Rabu pagi. Tanggal 10 Juli. Dan sampai sekarang tidak tahu ada dimana,” kata Edy, mulai bercerita ketika ditemui di rumahnya di kampung Karang RT 043, Dusun Kaliputih, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Minggu (14/7/2019)

Edy menuturkan antara dirinya dan sang Istri sebelumnya tidak pernah terjadi apa-apa.

Hubungan mereka selama ini baik-baik saja.

Pada Rabu (10/7/2019) pagi, istrinya tersebut masih sempat membuatkan sarapan untuk anak mereka yang masih berusia dua tahun.

Saat itu semuanya masih berjalan seperti biasanya. Tidak ada yang aneh ataupun janggal.

“Rabu pagi jam delapan istri saya pergi untuk bekerja. Namun sekitar jam 08.30 balik lagi. Karena Hape-nya ketinggalan,” terang dia.

Edy sendiri bekerja sebagai perawat di RSUD Kabupaten Bantul.

Pagi itu, tidak lama setelah istrinya pamit kerja. Ia kemudian berangkat kerja. Anak mereka yang masih berusia dua tahun, dititipkan kepada tetangga.

Hari itu, Edy bekerja sampai petang. Karena kebetulan waktu itu menurutnya ada pasien yang sedang menjalani operasi. Ia mengaku sepanjang hari itu tidak sempat berkomunikasi dengan istri.

“Sekitar pukul enam sore saya WhatsApp dia. Saya minta untuk menjemput anak. Karena tadi pagi saya titipkan ke tetangga,” terangnya.

Baca Juga :  Gempar, Pelajar di Bantul Temukan Bayi Laki-laki di Jembatan Widuri

Pesan WhatsApp terkirim. Namun tidak ada respon. Sampai Edy pulang ke rumah menurutnya tak kunjung ada balasan.

“Saya pulang dan saya ambil anak dari tetangga,”

Malam itu, Edy berusaha berkali-kali menghubungi Ayu. Namun tidak ada respon. Ia menunggu hingga larut malam.

Kamis dini hari sekitar pukul 1.43 WIB. Tiba-tiba ada pesan WhatsApp dari Ayu.

Kata Edy, pesan itu berisi permintaan izin untuk konsentrasi belajar mengikuti pelatihan ACLS (Advanced Cardiac Life Support) di bidang Kedokteran.

ACLS ini merupakan ketrampilan yang diperuntukkan bagi dokter umum untuk penanganan kasus-kasus kegawatdaruratan kardiovaskuler.

“Tapi saya kurang yakin. Pikiran saya sudah kemana-mana. Masa pelatihan sampai selarut itu. Saya telfon tapi dirijek. Saya telfon dirijek,” tutur dia, menceritakan kecemasan malam itu.

Edy terus memantau istrinya dari layar handphone. Namun hari Kamis pukul lima pagi handphone istrinya itu off. Tidak bisa dihubungi. Sampai sekarang tidak ada kabar.

Hari Kamis pagi, Edy mulai melakukan upaya pencarian, menghubungi teman-teman istrinya.

Termasuk menghubungi dan bermusyawarah bersama pihak keluarga. Namun nihil. Ia kemudian memutuskan untuk lapor kepada pihak berwajib, meminta bantuan.

“Hari Jumat siang, saya lapor ke Polsek Sewon. Tapi karena personel terbatas. Saya disarankan melapor ke polres Bantul. Jumat sore, kemudian saya laporan resmi ke Polres Bantul,” cerita dia.

Tiga Hari Pulang Terlambat

Selama empat tahun pernikahan bersama istrinya, Edy mengaku tidak merasakan ada sesuatu yang janggal. Semua kehidupan berjalan seperti biasanya.

Selama hidup bersama, ia mengaku cukup mengenal baik terhadap istrinya. Tidak pernah menerima tamu mencurigakan atupun mengikuti kajian tertentu.

Hanya saja, ketika mahasiswi, menurut Edy, istrinya itu sempat bercerita bahwa Ia pernah ikut sayap kader salah satu partai politik.

Baca Juga :  Miris! Lansia Cabuli Bocah 13 Tahun di Sebuah Masjid di Kalasan, Sleman

“Tapi itu lama sekali. Udah nggak sekarang. Dan saya juga tidak tahu itu, benar apa nggak. Kan nggak ada buktinya. Kartu anggota misalnya,” ucap dia.

Dikatakan Edy, semenjak menikah, Ayu ikut dengannya dan sepengatahuan dia, Ayu tidak pernah ikut dalam kajian tertentu. Semua normal seperti ibu dalam rumah tangga pada umumnya.

Satu-satunya kejadian yang menurut Edy paling mencurigakan adalah sering pulang terlambat.

Tiga hari sebelum pergi meninggalkan rumah, Ayu menurut dia sering pulang setelah Maghrib.

“Biasanya jam 4 sore sudah pulang. Tiga hari itu, sebelum pergi, pulang kerja setelah Maghrib terus. Alasannya belanja. Istri saya memang suka belanja,” ungkap dia.

Diketahui, Ayu Cahyaning Pramesti yang merupakan seorang dokter pergi meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor N-Max warna putih dengan nomor polisi B 3431 CGO.

Ketika meninggalkan rumah, Ayu pamit bekerja. Ia memakai baju coklat celana hitam. Mengenakan jaket hitam bertuliskan IPSI Bontang.

“Sampai sekarang saya masih menunggu Informasi dari Kepolisian,” kata Edy.

www.tribunnews.com