CIREBON, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah kasus bom bunuh diri di Medan beberapa hari lalu, tim Densus 88 Antiteror giliran menggeledah sebuah rumah terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Taman Kalijaga Permai, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Selasa (19/11/2019).
Rumah tersebut milik Tanto, yang tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Dia memiliki enam anak dan sehari-harinya bergaul dengan warga seperti biasa.
Sehari-harinya Tanto berprofesi sebagai sopir online. Sedangkan istrinya berjualan nasi kebuli di rumahnya.
“Tidak ada sesuatu yang mencurigakan dari Tanto karena dia bergaul dengan masyarakat,” kata Ketua RT 09, Dedi Juhadi.
Menurut Dedi, polisi menyita sejumah barang bukti dari rumah Tanto. Di antaranya denah, sangkur, buku-buku tentang aqidah, telepon selular, laptop dan lainnya.
Penggeledahan juga dilakukan di sebuah rumah kontrakan di RT 01 RW 04 Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Rumah itu dikontrak Kustomo, yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya.
“Orangnya tidak membaur dengan warga. Bahkan saya lewat saja dia tidak pernah menyapa,” kata ketua RW 4, Toto Suharto.
Menurut Toto, Kustomo sudah mengontrak sejak delapan bulan yang lalu di rumah itu. Ia curiga karena Kustomo tidak mau membaur dengan masyarakat.
Sehari-harinya Kustomo membuka bengkel motor sedangkan istrinya jualan kaos kaki.
“Kami hanya segan sama istrinya, karena istrinya orang sini dan membaur dengan kami,” ungkap Toto.
Saat ditanya tentang keberadaan Kustomo, Toto menolak menjawabnya. “Saya enggak boleh ngomong soal itu.”
Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi, mengatakan polisi banyak menangkap terduga teroris dan menyita barang bukti.
“Nanti kami sampaikan semuanya, akan kami rilis,” kata Rudy seusai berkunjung ke Mapolres Cirebon Kota, Selasa (19/11/2019).