JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia baru akan berakhir pada akhir tahun 2020.
Meski demikian, Jokowi yakin bahwa sektor pariwisata dalam negeri akan terjadi booming pada tahun 2021.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memimpin rapat terbatas lewat video conference yang diunggah YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/4/2020).
“Saya meyakini ini (Covid-19) hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata,” ungkapnya.
Jokowi juga yakin industri pariwisata akan langsung tumbuh pesat di tahun 2021.
Karena banyak masyarakat yang hanya berdiam diri di rumah selama pandemi virus corona.
“Semua orang pengin keluar semua orang ingin menikmati kembali keindahan pariwisata sehingga optimisme itu yang harus terus diangkat,” kata Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta jajarannya untuk tidak terjebak pada pesimisme karena masalah Covid-19 ini.
“Jangan sampai booming yang akan muncul setelah Covid-19 ini selesai tak bisa kita manfaatkan secara baik,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Jokowi menyebut pandemi virus corona memberikan dampak kepada hampir seluruh sektor, tak terkecuali sektor pariwisata.
Jokowi mengatakan, dunia pariwisata yang meliputi hotel, restoran, hingga kerajinan tangan terkena dampak dari Covid-19.
Lebih lanjut, ia meminta agar ada program perlindungan bagi pekerja yang bekerja di sektor pariwisata.
“Oleh sebab itu langkah-langkah mitigasi perlu secepat cepatnya dilakukan.”
“Yang pertama, program perlindungan sosial bagi pekerja yang bekerja di sektor pariwisata ini betul-betul harus dipastikan ada dan sampai pada sasaran,” paparnya.
Jokowi pun meminta agar ada realokasi anggaran bagi para pekerja di sektor pariwisata.
Terutama membuat program padat karya bagi para pekerja.
“Yang kedua, realokasi anggaran yang ada.”
“Dari Kementerian Pariwisata harus diarahkan ke arah semacam, saya belum tahu barangnya apa, program padat karya bagi pekerja-pekerja yang bergerak di bidang pariwisata ini,” tutur Jokowi.
Selain itu, Jokowi meminta, pelaku usaha di sektor pariwisata mendapat stimulus ekonomi.
Ia melakukan hal tersebut agar para pekerja bisa bertahan dalam situasi pandemi dan tidak terkena PHK secara massal.
“Ketiga, penyiapan stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.”
“Harus betul-betul dilakukan agar mereka bisa bertahan dan tidak melakukan PHK secara besar-besaran,” jelasnya.