Beranda Umum Internasional Tenggak Hand Sanitizer, 3 Tewas, 1 Buta, 3 Kritis

Tenggak Hand Sanitizer, 3 Tewas, 1 Buta, 3 Kritis

ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat korban pemotor terjun ke jurang / Pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di masa pandemi virus Corona (Covid-19), hand sanitizer menjadi benda yang sangat familier di masyarakat. Bahkan, cairan yang satu ini menjadi sesuatu yang wajib untuk mencegah penularan virus Corona.

Namun, di New Mexico, Amerika Serikat, tiga orang tewas justru disebabkan oleh hand sanitizer. Pasalnya, mereka diduga meneguk cairan hand sanitizer. Sementara itu, satu orang buta permanen.

Departemen Kesehatan New Mexico mengatakan, tiga orang lainnya yang juga meneguk hand sanitizer dalam kondisi kritis. Ke tujuh orang itu minum hand sanitizer yang digunakan sebagai cairan pembersih tangan yang mengandung metanol.

Pejabat kesehatan setempat mengatakan, kasus-kasus tersebut dilaporkan ke New Mexico Poison Control selama beberapa minggu di bulan Mei, dan itu terkait dengan alkoholisme.

Melansir dari CNN, Senin (29/6/2020), otoritas itu tidak memberikan rincian tambahan tentang para korban atau di mana insiden itu terjadi.

Beberapa orang diketahui menggunakan hand sanitizer untuk mabuk karena kandungan alkohol di dalamnya.

Brandon Warrick, asisten profesor di Universitas New Mexico yang disertifikasi dalam pengobatan darurat, toksikologi medis, dan kecanduan, mengatakan kepada The New York Times bahwa ini adalah jumlah terbesar kasus keracunan metanol yang pernah dilihatnya.

Baca Juga :  Demi Lindungi Anak-anak, Pemerintah Australia Larang Perusahaan Platform Digital Beri Akses untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Warrick menghubungkannya dengan fakta bahwa, secara historis, keracunan metanol telah terjadi pada saat alkohol sulit didapat.

“Karena hand sanitizer sulit ditemukan di masa pandemi virus corona, saya curiga ada keterkaitan dengan covid-19,” katanya.

Sebelum pandemi virus corona, hand sanitizer dilarang di sebagian besar penjara. Hal itu dikhawatirkan bahwa tahanan akan meminumnya atau menggunakannya untuk menyalakan api.

Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah merekomendasikan bahwa penjara harus meyediakan pembersih tangan yang mengandung alkohol untuk membantu memerangi virus corona.

Namun, CDC memberi catatan bahwa hand sanitizer yang terdapat di dalam penjara harus dengan ketat.

Minggu ini, Balai Makanan dan Obat-obatan AS mendesak orang untuk tidak menggunakan produk hand santizer yang diproduksi oleh Eskbiochem SA karena potensi keberadaan bahan kimia beracun.

Pejabat federal menemukan metanol – yang bisa beracun ketika diserap melalui kulit atau dicerna – dalam sampel pembersih tangan yang diproduksi oleh perusahaan Meksiko.

Tidak jelas apakah para korban di New Mexico menggunakan pembersih tangan yang sama.

Baca Juga :  Demi Lindungi Anak-anak, Pemerintah Australia Larang Perusahaan Platform Digital Beri Akses untuk Anak di Bawah 16 Tahun

Paparan metanol dalam jumlah besar dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem saraf, atau kematian.

“Jika Anda berpikir Anda mungkin telah menggunakan atau mengonsumsi hand sanitizer yang mengandung metanol, silakan mencari perawatan medis,” kata Menteri Kesehatan New Mexico, Kathy Kunkel dalam sebuah pernyataan.

“Obat pencegah metanol tersedia, tetapi semakin cepat seseorang dirawat karena keracunan metanol, semakin baik peluang untuk sembuh,” katanya. #tribunnnews