KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba dan Prekusor Narkotika atau P4GN Kabupaten Karanganyar terus menggencarkan sosialisasi anti narkoba.
Hampir empat kali setiap minggu sosialisasi terus dicecar hingga tercapai 177 desa. Saat ini sosialisasi baru berjalan 40%.
Ketua P4GN Karanganyar, Rober Christanto mengatakan pergerakan kejahatan narkoba itu dinamis tak kenal waktu. Ibaratnya detik per detik bisa terjadi sehingga upaya pencegahan juga harus secara masif agar tidak kecolongan.
Apalagi pada situasi pandemi covid seperti ini justru rawan disalahgunakan dimanfaatkan oleh pelaku narkoba karena pengawasan masyarakat agak kendur seiring covid dilarang berkerumun.
“Situasi covid saat ini bagi pelaku narkoba adalah waktu emas saat subur bagi pelaku narkoba maka jangan lengah dan terus awasi pergerakannya,” tandas Rober Christanto.
Rober yang juga Wakil Bupati Karanganyar menjelaskan selama covid ini pada setiap malam relatif sepi tidak ada ronda dan siskamling karena larangan berkerumun.
Sehingga pengawasan warga menjadi longgar dan mendorong pelaku kejahatan narkoba leluasa bergerak.
Rober mencontohkan pada saat pandemi ini Polres Karanganyar sering melakukan penangkapan terhadap pelaku narkoba. Frekuensinya lebih sering dibandingkan masa disaat tidak terjadi pandemi.
Untuk itulah hampir empat kali seminggu atau seminim-minimnya dua kali seminggu P4GN selalu rutin menggelar sosialisasi di pelosok desa.
Adapun sasaran sosialisasi anti narkoba di pelosok desa adalah kaum muda alasannya pemuda di desa rawan dipengaruhi narkoba.
Biasanya para pelaku memanfaatkan hubungan medsos untuk menawarkan narkoba secara rahasia.
Bahkan acara sosialisasi dikemas dengan santai tidak tegang konvensional yakni dibarengi dengan hiburan agar masyarakat desa tidak jenuh. Namun inti sosialisasi anti narkoba tetap merasuk pada warga.
“Dengan format seperti ini sosialisasi lebih menyasar di pedesaan,” ungkapnya.
Beni Indra