SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Kabar duka datang dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). Ekonom senior, Enny Sri Hartati meninggal dunia pada Kamis (1/7/2021) akibat positif terkonfirmasi Covid-19.
Ekonom kelahiran Sragen, 50 tahun silam itu direncanakan akan dimakamkan di Desa Celep, Kedawung, Sragen pada Jumat (2/7/2021) pagi.
Kepergian Enny akibat terpapar Covid-19 dibenarkan pihak keluarga. Salah satu kerabat, Suyadi Kurniawan membenarkan Enny meninggal dunia di Jakarta, hari ini.
“Benar, almarhumah meninggal hari ini di Jakarta. Pemakaman besok pagi di Celep, Kedawung, Sragen,” papar Suyadi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (1/7/2021).
Suyadi menguraikan almarhumah lahir di Dukuh Celep RT 22, Desa Celep, Kedawung, Kabupaten Sragen. Semenjak menjadi pakar ekonomi, almarhumah berdomisili di Jakarta.
“Pemakaman besok pagi jam 09.00 WIB di Celep,” terangnya.
Kabar kepergian Enny juga disampaikan ekonom senior INDEF, Aviliani kepada media. Ia menceritakan kronologi Enny Sri Hartati sebelum meninggal dunia.
Awalnya, Enny dinyatakan positif Covid-19. Namun karena hanya gejala ringan, Enny memutuskan untuk rawat jalan di kediamannya.
Dalam perkembangannya, kondisi kesehatannya kemudian mengalami penurunan pada dua hari lalu.
Hal itu lantaran angka saturasi atau oksigen dalam darah Enny hanya di angka 70. Sulitnya mencari Rumah Sakit (RS) menjadi kendala awal. Akhirnya Enny bisa dilarikan ke ICU RS Pondok Kopi.
Begitu sampai di RS, ternyata Enny terlambat mendapatkan oksigen. Sempat mendapat oksigen, kondisi saturasi Enny kembali normal di angka 90.
Saat normal, Enny masih sempat meminta doa kepada rekan-rekan INDEF ketika tengah mengadakan pengajian. Sayang beberapa saat kemudian mengalami drop lagi hingga kemudian mengembuskan nafas terakhirnya pukul 19.55 WIB malam tadi.
“Semalam itu masih kirim WA, minta didoakan. Tapi ko ternyata drop lagi, sampai akhirnya meninggal,” ujarnya. Wardoyo